Teknologi

Rancang Pembentukan CSIRT, Berau Koordinasi ke Diskominfo Kaltim

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   27 Desember 2023
  •   4:57pm
  •   Teknologi
  •   572 kali dilihat

Samarinda - Pembentukan Computer Security Incident Response Team  (CSIRT) merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga keamanan data dan informasi dari serangan siber, dikarenakan insiden siber pada lembaga pemerintahan semakin tinggi.

Oleh karenanya, Pemkab Berau melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ingin merancang pembentukan CSIRT dan melakukan koordinasi serta konsultasi kepada Diskominfo Provinsi Kaltim yang sudah melakukan pembentukan CSIRT.

Melalui Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo Berau, Muhammad Saleh yang memimpin rombongan, dalam proses merancang pembentukan CISRT tersebut pihaknya menginginkan adanya pendampingan mulai dari proses penyiapan dokumen penunjang dan berbagai persiapan lainnya. Karena,  Kabupaten Berau merasa harus segera membentuk CSIRT di wilayahnya.

Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi, sisi keamanan digital menjadi tantangan sendiri karena semakin maju teknologi tersebut maka celah keamanannya akan semakin riskan.

“Kami sadar keamanan digital sangat penting, apalagi Diskominfo punya tugas dalam keamanan pengelolaan pelayanan. Kedatangan ke Diskominfo Kaltim adalah langkah awal untuk mendapatkan informasi awal terkait prosedur pembentukan CSIRT di Berau dan kami butuh pendampingan, ” jelas Saleh.

Di tempat yang sama, Sandiman Ahli Muda Diskominfo Kaltim, Agus Eko Santoso menerangkan, bahwa di tahun 2024 ada rencana sosialisasi pembentukan CSIRT di 10 Kab/Kota di Kaltim. Sesuai dengan target  34 Provinsi yang harus sudah membentuk CSIRT karena merupakan suatu keharusan di setiap daerah.

“Kalau ada kab/kota yang siap silakan juga dibentuk. Di tahun ini Samarinda yang dipilih dalam kesiapan membentuk CSIRT. Tapi tidak menutup kemungkinan kab/kota lain yang siap bisa dibentuk CSIRT juga,” ucap pria yang akrab disapa Bagas ini.

Bagas juga mengingatkan sebelum CSIRT dibentuk, hal lain yag lebih utama adalah memperkuat sistem manajemen. Karena, apabila sudah dibentuk namun manajemen masih berantakan hasilnya akan sia-sia.

Menurutnya, Tim CSIRT dibentuk berdasarkan layanan yang diberikan kepada konstituen dan keahlian staf yang dimiliki. Hindari struktur dibuat tapi layanan tidak ada.

“Akan percuma kalau kita udah deklarasi CSIRT, tapi menajemen masih berantakan. Jadi lebih baik manajemen disiapkan benar-benar baru membentuk CSIRT,” pesannya.

Diketahui, CSIRT merupakan sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau laporan dan aktivitas keamanan siber. Tim ini bertugas untuk melindungi data dan sistem dari insiden keamanan siber yang terjadi. Tim ini nantinya akan bertindak sesuai dengan prosedur dan kebijakan untuk merespon dengan cepat dan efektif terhadap insiden keamanan dan untuk mengurangi risiko serangan siber. (cht/pt)