Teknologi

Perkembangan Digitalisasi Ciptakan Perubahan Budaya Masyarakat

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   5 Agustus 2021
  •   11:50am
  •   Teknologi
  •   7131 kali dilihat

Samarinda - Digitalisasi menjadi penting adanya karena temuan-temuan manusia tersebut pasti akan berdampak kepada perubahan dalam budaya masyarakat. Perangkat digital kini telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat di kota besar, kecil, dan perdesaan.

Hal ini memunculkan gaya hidup yang relatif baru di Indonesia, yaitu gaya hidup digital. Masyarakat hidup dengan perangkat digital dan menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Penemuan dalam teknologi informasi menyebabkan perubahan budaya. Sekarang ramai masyarat beralih ke tv digital, beli smart tv maupun memakai tv android. Perubahan di dalam jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia. Kita yang membuat alat komunikasi akhirnya itu yang mempengaruhi kehidupan kita dari dulu hingga saat ini,” ucap Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal saat mengisi acara Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Dikatakan Faisal, melansir dari Kompas.com pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu.

Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

“Dari data tersebut terlihat peningkatan penggunaan internet dari masyarakat kita. Ini sangat berpengaruh pada budaya kita sekarang. Sedikit-sedikit ketergantungan dengan gadget. Saya saja mending ketinggalan dompet daripada gadget,” sebut Faisal sambil tertawa.

Selain itu, lanjutnya, transformasi digitalisasi ini tak bisa dibendung lagi hingga menembus ruang dan waktu. Menjadi tren kekinian karena status menjadi orang modern dan kebutuhan. Namun, ini semua adalah hal positif yang harus kita pahami.

“Gaya hidup ini telah mengubah kebiasaan masyarakat. Kini, banyak hal yang dulu dikerjakan dengan cara pergi, menghabiskan waktu dan jarak, kini dapat dilakukan dengan menekan tombol di perangkat digital saja. Gaya hidup digital ini memiliki banyak dampak, baik dampak positif maupun dampak negatifnya,” terangnya.

Kendati demikian, Faisal memberikan pandangan yang harus dipahami masyarakat dalam perubahan budaya digital. Yakni harus adaptasi dengan digitalisasi, maksimalkan manfaat yang didapat, menguatkan literasi digital, dan bijak dengan fenomena ini.

“Adaptasi penting agar kita bisa gunakan media digital dengan baik. Contohnya saat ini hoax jadi sebuah industri bisnis. Ini wajib kita lawan karena membawa dampak buruk dalam masyarakat. Sekali lagi harus diingat pentingnya literasi digital untuk kita semua,” tutupnya. (cht).