Teknologi

Mendikbudristek Sambut Baik Literasi Digital

  •   ade putri
  •   20 Mei 2021
  •   1:23pm
  •   Teknologi
  •   485 kali dilihat

SAMARINDA - Memasuki 1 tahun Pandemi Covid 19 tiba waktunya bagi kita semua untuk merefleksikan hal-hal yang perlu kita benahi dan tingkatkan sebagai bagian dari upaya kita untuk kembali pulih dan bangkit.

Pada sektor pendidikan pandemi telah menyadarkan kita bahwa pemanfaatan teknologi, dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak bisa lagi dihindari.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat memberikan sambutan pada Peluncuran Program Literasi Digital Nasional, Kamis (20/5/2021).

“Kita mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu kita memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan,” ungkapnya.

Meskipun teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan Interaksi langsung dengan guru dan murid, tetapi pemanfaatan teknologi ini mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan-lompatan kemajuan tapi dengan satu syarat yaitu teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap.

Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi menyambut baik modul Literasi Digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang mencakup 4 (empat) dasar literasi digital antara lain keamanan digital, keterampilan digital, etika digital dan budaya digital.

“Empat pilar utama tersebut akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul di Indonesia,” jelasnya.

Nadiem juga menyebutkan sampai saat ini  masih terdapat tantangan yang sering menjadi kendala peningkatan mutu seperti tugas-tugas administratif yang besar sekali bebannya dan harus diselesaikan guru serta kepala sekolah dan sebagai konsekuensinya mereka tidak bisa memberikan pelayanan pendidikan yang memprioritaskan kebutuhan pelajar.

“Dalam hal ini teknologi perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas kerja administratif, sehingga guru dan kepala sekolah tidak fokus perhatian dan tenaganya untuk memenuhi kebutuhan pelajar terutama dengan personalize learning untuk memastikan setiap anak berkembang sesuai minat dan kemampuannya,” ujarnya.(ade/pt)