Teknologi

Memasuki Musim Kemarau 2022, Daerah di Kaltim Diperkirakan Bersifat Normal

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   21 April 2022
  •   10:30am
  •   Teknologi
  •   2287 kali dilihat

Samarinda- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda menetapkan awal musim kemarau berdasarkan jumlah curah hujan dalam dasarian atau sepuluh harian kurang dari 50 milimeter.

Awal musim kemarau untuk Kab Berau, Kab Kutai Timur dan Kota Bontang diperkirakan mulai pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Kabupaten Mahulu diperkirakan kemarau terjadi pada pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. Kabupaten Kutai Kartanegara dimulai dari Awal Juni hingga awal Agustus. Kabupaten Kutai Barat mulai awal Juni hingga awal Juli.

“Untuk Kota Samarinda diperkirakan mulai dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Kota Balikpapan diperkirakan dari pertengahan Juli hingga awal Agustus. Kab PPU mulai diperkirakan pertengahan Juni hingga awal Agustus lalu Kab Paser dimulai dari pertengahan Juni hingga pertengahan Agustus,” jelas Tim BMKG yang tertulis dalam Press Release.

Permulaan awal musim kemarau bisa terjadi lebih awal atau maju bahkan sama, lebih lambat atau mundur dari normalnya. Dasar penentuan curah hujan ini rata-rata menggunakan curah hujan periode 1991 - 2020. Untuk perbanding musim kemarau tahun 2022 teehadap normalnya adalah untuk Kab Berau dan Kab Mahulu mundur 1 hingga 2 dasarian. Kab Kutim mundur 1 hingga 3 dasarian. Untuk Kota Bontang, Balikpapan dan Kab PPU diperkirakan sama. Kab Kukar maju 4 dasarian hingga mundur 3 dasarian. Kan Kubar diperkirakan sama hingga maju 4 dasarian. Selanjutnya untuk Kab Paser sama hingga mundur 4 dasarian.

“Sifat musim kemarau adalah perbandingan jumlah curah hujan dengan waktu yang ditetapkan satu periode musim hujan atau kemarau dengan jumlah curah hujan jormalnya atau selama periode 30 tahun,” tuturnya.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori. Atas normal jika curah hujan lebih dari 115 persen terhadap rata-ratanya. Kedua ada kategori normal jika curah hujan antara 85 - 115 persen. Ketiga adalah bawah normal jika curah hujan kurang dari 85 persen terhadap rata-ratanya, tambahnya.

“Kab Berau, Kutim, Mahulu, PPU, Paser, Kota Bontang Samarinda dan Balikpapan bersifat normal untuk curah hujan. Sedangkan, Kab Kukar dan Kubar adalah normal hingga bawah normal. 90 persen wilayah Kaltim curah hujannya berada pada keadaan normal,” terangnya.

Karenanya dapat disimpulkan, puncak musim kemarau tahun 2022 di tiap Kab/Kota yang merupakan periode jumlah curah hujan terendah selama 3 dasarian berturut-turut yakni untuk Kab Berau pada bulan Juli. Kab Kutim, Mahulu, Kukar pada bulan Juli - Agustus. Sedangkan Bontang, Kubar, Samarinda, Balikpapan, PPU dan Paser puncak kemarau diprediksi akan berlangsung pada bulan Agustus. (cht/pt)