Statistik

Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Kaltim Turun

  •   prabawati
  •   18 Januari 2023
  •   4:54pm
  •   Statistik
  •   635 kali dilihat

Samarinda - Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Kalimantan Timur yang diukur dengan Gini Ratio pada September 2022 turun sebesar 0,317.

"Angka ini menurun 0,010 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,327 dan menurun 0,014 poin dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,331,"ungkap Ketua Statistik Sosial BPS Kaltim Emmy Maskum secara virtual, Rabu (18/1).

Gini Ratio di daerah perkotaan sebut Emmy, tercatat sebesar 0,320, turun dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,334 dan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,337.

Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan tercatat sebesar 0,301, turun dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,283 dan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,281.

Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2022 sebesar 21,46 persen.

Hal ini berarti distribusi pengeluaran penduduk pada September 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 21,21 dan untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 22,46 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.

Untuk menilai tingkat ketidakmerataan (ketimpangan) pendapatan penduduk. Bank Dunia mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok sesuai dengan besarnya pendapatan (didekati dengan pengeluaran): 40 persen penduduk dengan pendapatan rendah; 40 persen penduduk dengan pendapatan sedang; dan 20 persen penduduk dengan pendapatan tinggi.

Ketimpangan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan dari kelompokyang berpendapatan 40 persen terendah dibandingkan dengan total pendapatan seluruh penduduk.

Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi.

Proporsi jumlah pendapatan penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan sedang/menengah. (Prb/ty).