Statistik

Kedepan, IDI Harus Lebih Diperkenalkan ke Masyarakat

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   28 Agustus 2021
  •   3:18pm
  •   Statistik
  •   465 kali dilihat

Samarinda - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Endro S Effendi mengatakan kedepan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) harus lebih disosialisasikan luas kepada masyarakat. Pasalnya, istilah IDI belum terlalu dikenal bahkan cenderung ke arah pengertian lain.

“Pertama dengan IDI, saya kira Ikatan Dokter Indonesia. Ternyata bukan. Menurut kami perlunya sosialisasi yang lebih gencar karena saat ini era media sosial dan daring sehingga kiprah dari Kesbangpol harus semakin terlihat. Kami siap mensupport untuk menyebarluaskan informasi terkait IDI, kata Endro saat pertemuan virtual IDI, Jumat (27/8/2021).

Dengan gencarnya sosialisasi IDI, menurut Endro masyarakat akan senang terlibat untuk mendukung tercapainya demokrasi yang lebih baik di Kaltim. Terlebih pada tahun 2020, Kaltim naik peringkat ke-3 setelah di tahun sebelumnya pernah anjlok ke rangking 16.

“Dengan harapan masyarakat lebih mengetahui IDI. Posisi rangking ke- 3 yang kita raih dapat membuat kita berbangga sehingga bisa mempertahankan demokrasi di Kaltim, ucapnya.

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan Demokrasi di suatu wilayah. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan tiga aspek demokrasi, yaitu kebebasan sipil (Civil Liberty), Hak-hak politik (Political Rights) dan Lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of Democracy).

Di samping level nasional, IDI juga dapat memberikan gambaran perkembangan demokrasi di provinsi-provinsi seluruh Indonesia. IDI tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal dari sisi kinerja pemerintah atau birokrasi saja. (cht/pt)