Statistik

Kaltim Alami Inflansi 0,16 Persen

  •   prabawati
  •   3 Mei 2021
  •   10:01pm
  •   Statistik
  •   586 kali dilihat

Samarinda---Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat laju inflansi pada April 2021 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,44 pada bulan Maret 2021 menjadi 104,61 pada bulan April 2021.

Sedangkan Inflasi tahun kalender pada bulan April 2021 sebesar 0,69 persen dan Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,05 persen.

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran.

Antara lain kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,69 persen; diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,47 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,30 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29 persen.

" Lalu Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,22 persen; kelompok transportasi sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen,"sebut Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwithjahyono saat rilis bulanan melalui virtual. Senin (3/5)

Inflansi terjadi di dua kota yaitu Balikpapan dan Samarinda pada April 2021. Untuk Samarinda sebesar 0,26 persen dan di Balikpapan sebesar 0,02 persen.

Kemudian dari 12 kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan 8 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,73 persen dengan IHK 104,83 dan inflasi terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,02 persen dengan IHK 103,86.

Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin sebesar -0,22 persen dan deflasi terendah terjadi di Palangka Raya sebesar -0,06 persen.

Dilihat dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 72 kota mengalami inflasi dan 18 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01 persen.

"Deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar -1,26 persen dan terendah sebesar -0,02 persen terjadi di Tanjung Pandan,"tutupnya (Prb/ty)