Statistik

Indeks Ketimpangan Gender 2022 Naik 0,007 poin

  •   prabawati
  •   2 Agustus 2023
  •   5:40pm
  •   Statistik
  •   1431 kali dilihat

Samarinda - Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2022 sebesar 0,443, naik 0,007 poin dibandingkan tahun 2021.

Naiknya ketimpangan gender akibat ketidaksetaraan capaian pada dimensi penyusun IKG antara laki-laki dan perempuan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana dalam Press Release, di Ruangan Vicon, Selasa (1/8).

Naiknya IKG Provinsi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh makin tidak setara
antara capaian laki-laki dan perempuan pada beberapa indikator penyusun IKG.

Pada dimensi kesehatan reproduksi, tercatat adanya peningkatan proporsi
perempuan melahirkan tidak di fasilitas kesehatan pada tahun 2022, dari tahun
sebelumnya sebanyak 85 menjadi 89 perempuan per 1.000 perempuan pernah
kawin usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup.

Pada tahun 2022 tercatat adanya ketidaksetaraan capaian antara laki-laki dan perempuan pada dimensi pemberdayaan, yakni pada indikator Persentase
Penduduk sebagai Anggota Legislatif dan dimensi pasar tenaga kerja, yakni
indikator tingkat partisipasi angkatan kerja.

Capaian IKG tahun 2022 dibandingkan tahun 2018 untuk 8 dari 10 kabupaten/kota telah memiliki kesetaraan yang semakin tinggi dengan IKG yang semakin menurun, dan masih menyisakan dua kabupaten/
kota dengan IKG yang meningkat.

Sepanjang periode ini, Kota Samarinda tercatat mengalami penurunan IKG cukup dalam. Sedangkan IKG di Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Timur
justru mengalami peningkatan. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk meminimalkan hilangnya potensi pembangunan akibat adanya ketimpangan gender.

Pada tahun 2022, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh Kota Samarinda (0,197), diikuti oleh Kota Bontang (0,253), dan Kota Balikpapan (0,344).

"Jika dibandingkan tahun 2021, capaian IKG menurut kabupaten/kota nampak bervariasi,"terangnya.

Empat Kabupaten/kota mengalami peningkatan IKG yang berarti ketidaksetaraan yang semakin lebar antara capaian pembangunan antara laki-laki dan perempuan.

Peningkatan IKG tertinggi terjadi di Balikpapan yang meningkat 0.098 poin. Sedangkan IKG enam kabupaten/kota lainnya mengalami penurunan. Penurunan KG terdalam terjadi di Kota Bontang sebesar 0,095 poin. (Prb/ty)