Wabup Paser Serahkan Bantuan 60 Juta kepada 20 Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Tana Paser - Wakil Bupati Kabupaten Paser, Syarifah Masitah Assegaf menyerahkan bantuan sebesar Rp 60 juta kepada 20 wanita kategori rawan sosial ekonomi. Setiap penerima bantuan masing-masing menerima Rp3 juta.Bantuan yang merupakan program dari Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, penyerahan secara simbolis dilaksakan di kantor Desa Senaken Kecamatan Tanah Grogot, baru-baru ini.
Penyerahan bantuan disaksikan Kepala Seksi Penangangan Fakir Miskin Perdesaan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kaltim Kaltim, Kristianingsih, Kepala Dinsos Paser, Abdul Kadir dan Kepala Desa Senaken Bambang Supriyadi.
Wabup Paser mengatakan bantuan ini sangat membantu para wanita, terutama yang menjadi tulang punggung keluarga, di tengah ekonomi sulit di masa pandemi Covid-19.
“Tingkat kemiskinan di Kabupaten Paser masih cukup tinggi, 8,59 persen. Banyak sekali masyarakat kami yang memerlukan uluran tangan terutama di tengah pandemi. Para ibu-ibu suka atau tidak suka, berusaha melakukan kreativitas untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan bantuan ini kami mengapresiasi, mudahan ibu-ibu bisa memanfaatkan bantuan sebaik-baiknya,” ungkap Masitah.
Wagub berpesan kepada penerima bantuan untuk melengkapi bukti pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran yang telah masuk ke rekening masing-masing sebesar Rp 3 juta per orang.
“Segera disiapkan bukti-bukti untuk foto, pelaporan, supaya betul-betul bertanggungjawab. Ibu yang bisa untuk saling membantu yang lain,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada penerima bantuan untuk mengikuti vaksinasi mengingat aktivitas mereka yang berinteraksi dengan banyak orang. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi stimulan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pada kesempatan itu, Wabup menyampaikan pesan Pak Bupati, meski di level PPKM 2, cakupan vaksinasi baru 60 persen. Dan Paser rangking terakhir yang paling rendah. Tidak usah takut disuntik vaksin, karena itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, kata Masitah.
“Supaya jika ada penyakit, kita tidak mudah kena. Dan kalaupun kena, tidak terlalu sakit. Jangan percaya hoaks, divaksin begini, beginin. Ini untuk kesehatan kita semua,” imbuh Masitah.
Sementara itu, Kasi Penangangan Fakir Miskin Perdesaan Dinsos Kaltim, Kristianingsih, mengatakan kriteria penerima bantuan ini yakni masyarakat yang telah terdaftar dalam penerima bantuan sosial.
“Penerimanya wanita berusia 18-59 tahun, sebagai tulang punggung keluarga, janda atau wanita tidak mampu,” ujar Kristianingsih.
Dikemukakan, pada tahun 2021 bantuan ini diberikan kepada Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara. Pada Tahun 2022, Dinsos Kaltim akan menyalurkan bantuan serupa kepada daerah lain di kaltim, meski usulan dari Kabupaten Paser tetap diterima.
“Tahun ini kita fokus ke dua kabupaten kota yaitu Paser dan PPU, masing-masing 20 orang. Tahun depan kita tetap menerima usulan dari Paser, tapi realisasinya kita sesuaikan dengan kondisi anggaran. Tahun depan kabupaten/kota lain yang dapat, karena bergilir supaya merata untuk seluruh wilayah Kaltim,” urainya.
Selain itu, Abdul Kadir selaku Kepala Dinsos Paser mengatakan Pemerintah Daerah akan membantu penerima bantuan dalam proses pertanggungjawaban penggunaan (SPj) anggaran tersebut.
“Kami akan bina untuk pengSPj-annya. Karena ini anggaran dari Dinsos Kaltim yang sudah ditentukan jatah penerimanya. Meski sebenarnya masih banyak yang membutuhkan bantuan ini,” katanya.
Namun demikian, selain bantuan ini, ada juga bantuan sosial lain yang diberikan kepada masyarakat.
“Ada bantuan Disabilitas, bantuan Covid-19 untuk korban meninggal dunia, dan anak yatim,” ucapnya.
Anggaran tersebut sebesar Rp2,6 Miliar adalah bantuan dari Gubernur Kaltim. Di Paser, ada 261 penerima bantuan untuk kategori keluarga korban meninggal dunia, dan 125 bantuan untuk anak yatim.
“Penerima bantuan yang meninggal dunia nilai bantuan 10 juta. Yang yatim 2 juta. Saat ini sudah proses transfer bantuan ke rekening masing-masing,” katanya.
Beberapa waktu lalu sempat ada kendala yang dialami penerima bantuan ini, menurut Kadir, dikarenakan penerima bukan warga Kalimantan Timur.
“Kendala pemberkasan, karena yang mengusulkan saat ini KTP-nya luar Kaltim. Sementara bantuan ini untuk warga Kaltim,” ucap Kadir.
Kepala Desa Senaken Bambang Supriyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada warganya.
“Terima kasih kepada Dinsos Provinsi Kaltim dan Dinsos Paser. Karena dari sekian banyak penerima bantuan, 13 orang warga Senaken. Semoga bantuan ini dapat digunakan dengan baik,” katanya. (diskominfopaser/pt)
Foto:IST
(diskominfopaser)