Perempuan

Berikan Pentingnya Usaha Ekonomi, DKP3A Kaltim Gelar Rakor Perempuan

  •   prabawati
  •   7 Desember 2021
  •   11:07am
  •   Perempuan
  •   565 kali dilihat

Samarinda - Memberikan perlindungan dan rasa aman terhadap perempuan dalam pemenuhan hak-haknya merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintah.

Guna memberikan pemahaman tentang pentingnya meningkatkan usaha ekonomi bagi perempuan guna mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan maka Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menggelar Rapat Koordinasi Perempuan Kaltim di Hotel Aston, Selasa (7/12).

"Perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan,"ucap Sekretaris DKP3A Kaltim, Hj Eka Wahyuni.

Tidak hanya pembangunan di desa-desa, tetapi perempuan bisa menjadi aktor pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.

Memperhatikan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim capaian Indeks pembangunan gender dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kalimantan Timur masih berada pada peringkat 32 dari 34 provinsi dengan kesenjangan yang paling tinggi pada bidang ekonomi.

Salah satu upaya  untuk mengurangi ksenjangan tersebut adalah dengan melakukan pengembangan usaha ekonomi pada sektor informal menjadi ekonomi formal.

Kesenjangan pembangunan bidang ekonomi di Kalimantan Timur sangat dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam sebagai penghasil devisa negara.

"Pertambangan, perkebunan, migas, merupakan area perputaran ekonomi yang bersifat maskulin.

Dari kondisi ini berdampak  pada kesenjangan ekonomi  laki laki dan perempuan di Kalimantan Timur sebnyak 6.943 untuk perempuan dan 17.958 untuk laki-laki.

Sedangkan Kabupaten/kota yang paling besar kesenjangannnya adalah Kota Bontang, perempuan sebesar 9.409  sementara laki-laki sebanyak 25.180.
Keadaan ini memerlukan penanganan yang komprehensif dan multi program serta lintas sektor.

Membangun Pemberdayaan Perempuan Kaltim Maju Bersama (PEREKAT MAMA) menjadi inspirasi dalam menghadapi kesenjangan partisipasi perempuan di bidang ekonomi yang diharapkan akan berdampak pada kemajuan pembangunan bidang lainnya.

Kegiatan tersebut diikuti 100 peserta baik offline mau online. Dengan menghadirkan narasumber Deputi Kesetaraan Gender Kemen PPPA, TP PKK Provinsi dan BKOW Kaltim. (Prb/ty)