Penghargaan

Dinkes Kaltim Raih Peringkat Terbaik SKDR

  •   Khajjar Rohmah
  •   22 September 2023
  •   10:00am
  •   Penghargaan
  •   895 kali dilihat

Samarinda  - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil menerima penghargaan terbaik terkait Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Cepat (SKDR) terhadap penyakit yang menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Pertemuan Nasional Evaluasi SKDR.

“Ya, Dinkes Kaltim menjadi Dinas Kesehatan Provinsi terbaik se Indonesia dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon terhadap penyakit yang menimbulkan Kejadian Luar Biasa atau KLB,” kata Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin mengonfirmasi.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan Perhargaan Provinsi dengan Kinerja Terbaik Regional Kalimantan dan Terbaik ke II dalam Diseminasi Informasi/Feedback SKDR pada Pertemuan Nasional Evaluasi SKDR Tahun 2023 di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta, Kamis (21/9/2023).



Penghargaan diberikan oleh Ketua Tim Kerja Surveilans Kemenkes RI, dr Triya Novita Dinihari. Selain Dinkes Kaltim, Dinkes Kabupaten Kutai Kartanegara juga mendapatkan penghargaan sebagai Dinkes kabupaten/kota dengan Kinerja Terbaik dalam pelaksanaan SKDR tingkat kabupaten/kota tahun 2023.

SKDR sendiri merupakan suatu sistem yang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular yang berpotensi mewabah dan menjadi dari waktu ke waktu dalam periode mingguan. SKDR memberikan sinyal peringatan (alert) kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons. Alert atau signal yang muncul pada sistem bukan berarti sudah terjadi KLB tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB.

SKDR dirintis dan dikembangkan sejak 2007 oleh Kemenkes dengan sistem pelaporan Early warning Alert response system (EWARs) yang diadopsi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan dimodifikasi sesuai dengan karakter Indonesia dalam upaya mewujudkan tindakan atau respon cepat terhadap adanya potensi atau munculnya KLB. Sistem ini bekerja dengan cara memantau perkembangan tren suatu penyakit menular potensial wabah/KLB dari waktu ke waktu dalam periode mingguan.

Kewaspadaan dini dan respon terhadap penyakit yang menimbulkan kejadian luar biasa, sangat penting untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman kesehatan. (KRV/pt)