Pendidikan

Kemendikbud Salurkan 15 Juta Buku untuk Anak Indonesia

  •   Khajjar Rohmah
  •   2 Maret 2023
  •   12:17pm
  •   Pendidikan
  •   576 kali dilihat

Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menyalurkan 15 juta ekslempar buku bacaan untuk seluruh sekolah di Indonesia. Penyaluran ini dimaksudkan demi memperkuat literasi pelajar Nusantara.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyebut, masih terjadi kesenjangan literasi buku bacaan bermutu di hampir semua provinsi dan kabupaten/kota. Kesenjangan ini bahkan juga terjadi di Pulau Jawa.

Padahal, salah satu  penunjang kesuksesan Kurikulum Merdeka Belajar berkaitan erat dengan literasi. Penguatan literasi ini juga diharapkan pada peningkatan budaya membaca buku bagi peserta didik di seluruh Indonesia.

“Relevansi dari pada literasi ini sangat personal. Budaya membaca buku merupakan pilar terpenting dalam interaksi dengan anak untuk  meningkatkan kemampuan intelektual, kognitif, dan emosional mereka,” jelas Mas Menteri, Nadiem Makarim saat Peluncuran Program Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi  Indonesia, baru-baru ini.



Penyediaan buku bacaan bermutu bagi peserta didik ini juga dilengkapi dengan pelatihan dan pendampingan yang menyentuh 20 ribu sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

Hasil Asesmen Nasional tahun 2021 menyimpulkan, satu dari dua peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi. Hal inilah yang menurut Nadiem, perlu diintervensi dengan penyediaan buku bacaan bermutu di sekolah yang juga dilengkapi dengan materi pelatihan dan pendampingan bagi tenaga pengajar.

“Permasalahan fundamental ini harus diubah. Tingkat literasi rendah tersebar di seluruh Indonesia. Terutama daerah 3T.  Kurikulum Merdeka Belajar melengkapi inisiatif lain yang berfokus pada peningkatan literasi siswa,” tambah Nadiem.



Seluruh pihak yang bergerak dalam bidang pendidikan, diminta bergerak serentak dalam peningkatan literasi anak Indonesia. Kemendikbud telah menggerakkan 90 ribu mahasiswa untuk turun ke 20 ribu sekolah di Indonesia dalam rangka pendampingan literasi bersama organisasi penggerak di setiap sekolah binaan.  

Dengan upaya itu, diharapkan pertumbuhan nilai literasi generasi muda Indonesia dapat meningkat signifikan. (KRV/pt)