Pendidikan

HSN Jadi Moment Bangkit Dari Pandemi

  •   Teguh Prasetyo
  •   22 Oktober 2021
  •   11:32am
  •   Pendidikan
  •   680 kali dilihat

Samarinda – Gubernur Kaltim, Isran Noor menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2021 di Kantor Kementrian Agama Kaltim Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Jumat (22/10/2021).

Peringatan Hari Santri Tahun 2021 ini, kalangan Pesantren kembali mendapatkan 'kado indah' dari Presiden Joko Widodo berupa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.

“Peraturan Presiden ini secara khusus mengatur tentang Dana Abadi Pesantren yang dialokasikan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan Pesantren. Oleh karena itu, melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2021 ini, mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan Ulama, Kiai, Santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama,”ajak Isran.

Peringatan Hari Santri Tahun 2021 mengangkat tema “Santri Siaga Jiwa Raga”. Maksud tema Santri Siaga Jiwa Raga adalah bentuk pernyataan sikap santri lndonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan lndonesia dan mewujudkan perdamaian dunia.

“Siaga Jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai dan ajaran lslam rahmatan lil'alamin serta tradisi luhur bangsa lndonesia. Bila zaman dahulu jiwa Santri selalu siap dan berani maju untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan lndonesia, maka Santri hari ini tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan lndonesia,” papar Mantan Bupati Kutai Timur.

Tema Santri Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi Corona Virus Desease (COVID-19), di mana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, dan Doa).

“Hal ini juga perlu diperhatikan oleh masyarakat lndonesia pada umumnya agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan bangsa lndonesia, terutama dalam rangka bersama-sama untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19. Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi COVID-19,” harapnya.

Acara ini juga dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, Masrawan dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim, Asmuni Alie, Rektor Universitas Nahdatul Ulama, Farid Wadjdy beserta jajaran Kantor Kementrian Agama Kaltim dan ratusan santri. (tp/pt)