Pelajari, Kuasai, Kembangkan, Manfaatkan Digital Untuk Datangkan Keuntungan Cuan
Samarinda - Di tengah derasnya pemanfaatan teknologi digital, sebenarnya bisa menjadi peluang sumber penghasilan baru yang mendatangkan cuan. Pentingnya masyarakat memanfaatkan peluang di ruang digital serta inovasi juga bisa menjadi kunci agar terus berkembang di dunia digital.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur H. Muhammad Faisal menjadi narasumber pada Seminar Kepemudaan Hebatnya Kaltim dengan tema "Optimalisasi Peran Pemuda Membangun Kemandirian dan Peningkatan IPP Berbasis Ilmu Teknologi di Kalimantan Timur" di Hotel Grand Verona, Sabtu (21/10/2023).
Acara ini merupakan inisiasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim. Kegiatan terdebut telah dibuka secara resmi oleh Kadispora Kaltim, Agus Hari Kesuma dengan dihadiri oleh Civitas akademisi serta puluhan mahasiswa serta organisasi kepemudaan.
Mengutip dari statment Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiah di Medan Sumatera Utara "Memang semua yang serba digital membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh di era digital. Pesan saya pelajari kuasai dan kembangkan. Dan manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat".
"Jadi Presiden kita siapapun dia, ia adalah panutan kita. Presiden Jokowi berkata kelebihan keunggulan anak muda adalah digital," sebut Ketua ASKOMPSI periode 2023-2025.
Faisal jelaskan lebih jauh lagi, dari data hootesuite yang ia beberkan bahwa jumlah pengguna internet di seluruh dunia telah mencapai 5,16 miliar orang pada Januari 2023.
Adapun saat ini ada 4,76 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia. Angka ini setara dengan kurang dari 60 persen dari total populasi global.
Sementara itu, untuk jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212,9 juta orang per Januari 2023. Dengan pengguna media sosial aktif sebanyak 167 juta. Jumlah ini setara 77 persen dari total populasi Indonesia yang sebanyak 276,4 juta orang.
Laporan itu juga mengemukan, rata-rata orang Indonesia menggunakan internet selama 7 jam 42 menit dalam sehari. Di sisi lain, laporan itu mencatat bahwa mayoritas atau 98,3% pengguna internet Indonesia menggunakan telepon genggam.
"Media sosial yang paling banyak digunakan orang Indonesia urutan pertama WhatsApp, Instagram, Facebook dan Tiktok yang mulai naik,"terang Faisal yang juga merupakan seorang Dosen Fisip Ilkom Universitas Mulawarman.
Selain itu, lanjutnya dari data infokomputer Indonesia sendiri tercatat dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan media sosial. Posisi Indonesia berada di peringkat sembilan.
"Tapi ini gak ada masalahnya, kalau saya suka saja yang penting manfaatkan positifnya," ucapnya.
Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Berdasarkan usia pengguna, internet paling banyak digunakan oleh masyarakat berusia 13-18 tahun yakni mencapai 98,2% dengan kontribusi 12,15%.
Kemudian, pengguna usia 19-34 tahun sebanyak 97,17% dengan kontribusi 32,09%, usia 35-54 tahun tercatat 84,04% dengan kontribusi 33,67%, dan 47,62% pengguna berusia 55 ke atas dengan kontribusi 7,19%.
Faisal dalam paparannya membebebrkan, dari data yang ia peroleh bahwa Indonesia merajai jumlah startup di wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Hal ini berdasarkan data Startup Ranking per 14 Juni 2023 yang menunjukkan, ada 2.483 startup di Indonesia.
Jumlah startup di Tanah Air tersebut bahkan mengalahkan Singapura yang berada di urutan kedua. Negeri Singa tercatat memiliki 1.102 startup pada periode yang sama.
"Ini peluang baru yang harus dimanfaatkan, pangsa pasar kita banyak, perlu sesuatu yang praktis efisien bagi penggunanya. Manfaatkan baik-baik. Ayo jadi startup,"
Manfaatkan Digital Untuk Datangkan Keuntungan Cuan," ajak Faisal bersemangat.
Diakhir penyampaian Kadis Kominfo Kaltim juga memberikan arahan kepada generasi muda bahwa dijaman modern ini banyak peluang usaha baru gara gara digital.
Pemerintah melalui Kemenkominfo RI telah menggaungkan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk menjangkau 50 juta masyarakat pada tahun 2024. Program tersebut salah satu wujud perhatian pemerintah untuk mendorong kemampuan publik dalam menguasai dan menggunakan teknologi digital.
Bagi penggunanya mesti memahami empat pilar literasi digital tersebut di antaranya adalah digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety.
"Bersyukur atas apa yang dimiliki, tidak perlu iri atas keberhasilan orang lain Tuhan telah mempersiapkan keberhasilan kita. Rejeki kita tidak akan pernah tertukar, yang penting berdoa dan berusaha. Tetap semangat mudah mudahan anak muda Kaltim makin maju bisa sukses sambut IKN dengan penguasaan digital yang bagus," tutup faisal disambut tepuk riuh mahasiswa mahasiswi. (rey/pt)