Sufian : Menjadi Tugas Warga Menyukseskan Pembangunan IKN
Samarinda - Kepala Badan Kasatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kaltim M Sufian Agus menegaskan hadirnya Forum Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Untuk Ibu Kota Negara (Fordamai IKN) dapat menambah nilai positif bagi Kaltim yang ditetapkan sebagai wilayah yang menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota Negara yang telah ditetapkan pemerintah.
"Saya minta jajaran Fordamai Kaltim mampu menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat lainnya untuk terus mendukung suksesnya pembangunan IKN,"pintanya mewakili Gubernur Kaltim H Isran Noor pada acara pengukuhan dan deklarasi Fordamai Kaltim, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (12/10).
Menjadi tugas semua warga di daerah untuk menyukaeskan pembangunan IKN, karena dampaknya ke depan sangat berarti bagi Kaltim meskipun harus diakui tidak sedikit masalah yang menanti jangka pendek maupun jangka panjang.
"Semua elemen masyarakat baik perseorangan maupun kelompok harus memiliki komitmen dan niat baik yang sama agar proses pembangunan IKN terus berjalan sesuai harapan,"harapnya.
Lanjutnya, upaya untuk mengganggu kelancaran proses pembangunan IKN pasti ada, karena itu semua elemen masyarakat Kaltim harus bersatu agar program ini tidak terganggu dan terhambat.
Masalah lain yang tidak kalah pentingnya, sambungnya untuk menjadi perhatian adalah persoalan sengketa lahan di sekitar wilayah IKN yang bisa saja berkembang pada masalah suku, agama, ras dan antar golongan.
Untuk itu, kehadiran berbagai kelompok masyarakat hendaknya dapat membantu meringankan kinerja Pemerintah memperlancar pembangunan IKN bukan sebaliknya justru memperkeruh suasana dan membebani Pemerintah yang pada akhirnya menghambat kinerja Pemerintah.
Dirinya meminta jajaran Pemerintah Prov. Kaltim harus mampu meningkatkan optimisme warganya untuk terus mempertahankan kehidupan yang harmonis sebagai bentuk terciptanya Indonesia Mini di daerah ini.
Sufian menyakini warga Kaltim mampu membuktikan kedewasaan dan menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan keberagaman serta hidup berdampingan kemudian saling menghormati dan menghargai sebagaimana semboyan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. (Prb/ty).