Pemerintahan

Capaian Luar Biasa

  •   prabawati
  •   20 Januari 2021
  •   8:43pm
  •   Pemerintahan
  •   393 kali dilihat

Samarinda--- Kerja keras Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menurunkan emisi karbon mendapatkan capaian yang luar biasa. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Kaltim H. Isran Noor saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Kelembagaan Pelaksnaan Program Penurunan Emisi GRK skema FCPF-CF di Provinsi Kaltim, di Ruang Tepian II, Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (20/1/2021)

Banyak tantangan program pembangunan rendah emisi yang harus dilakukan dan ini menjadi tanggung jawab moral bagi Pemerintah daerah dan masyarakat.

"Walaupun itu adalah sebuah kewajiban kita dalam menjaga lingkungan dan sekaligus akan terus meningkatkan penurunan, jadi pengertian meningkatkan bukan menambah tapi mengurangi emisi di Kalimantan Timur," Ucapnya

Isran mengatakan penurunan emisi di Kaltim jauh lebih besar dari yang di kompensasi. Apabila bisa diperjuangkan lagi dan berhasil melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab maka untuk selanjutnya bisa mendapatkan kompensasi dan kompensasi seperti ini bisa diperjuangkan dengan lembaga-lembaga Dunia lainnya.

Dirinya mengakui bahwa Kaltim sudah lebih dahulu melakukan yang sudah diprogramkan, terbukti Kaltim sudah melakukan penurunan emisi karbon.

"Saat ini Kita sudah memasuki tahap implementasi 2020-2024, setelah masa persiapan 2016-2019. Dan, dokumen ERPA telah ditandatangani, maka semua yang terlibat harus bekerja optimal," ujarnya

Dalam program penurunan emisi GRK, Kaltim sebut Isran, menjadi pilot project Nasional bahkan dunia, tentu memerlukan komitmen semua pihak untuk menyukseskannya.

Menurutnya Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-Carbon Fund) selaras dengan visi Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat, khususnya dalam misi keempat yakni Berdaulat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan.

Program penurunan emisi merupakan bagian upaya yang signifikan dari pemerintah Provinsi dan Nasional dalam mengurangi deforestasi dan degradasi hutan dan untuk memastikan langkah untuk pembangunan hijau kaltim dan Indonesia. (Prb/ty)