Pembangunan

Tidak Dratis, Tetapi Secara Bertahap Menuju Ke Arah Pertumbuhan Positif

  •   resa septy
  •   10 April 2021
  •   11:18am
  •   Pembangunan
  •   523 kali dilihat

SAMARINDA - Transformasi ekonomi Provinsi Kalimantan Timur yakni dimulai dari kawasan ekonomi khusus seperti Maloy Batuta Trans Kalimantan, Karingau dan Buluminung, Galangan Kapal Samarinda dan destinasi pariwisata seperti Pulau Derawan, Gua Haji Mangku, Danau Labuan Cermin, Karst Sangkulirang, Lamin Guntur dan Biduk-biduk.

Hal ini dipaparkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Sa’bani dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) Angkatan ke-67, Jumat (09/04/2021).

Didampingi jajarannya di Ruang Heart of Borneo Kantor Gubernur, Sa’bani memaparkan secara keseluruhan mengenai struktur ekonomi, potensi investasi, rencana transformasi ekonomi hingga resikonya dan 7 (tujuh) alasan Provinsi Kalimantan Timur dipilih sebagai Ibu Kota Negara Baru Republik Indonesia kepada peserta Diklat Sesparlu secara virtual.

“Tentu kedepan kita yakin dengan potensi yang ada kita punya prospek ekonomi yang cukup baik. Kita berharap di 2021 ini akan dapat lebih membaik. Jadi, ada kecenderungan meningkat walaupun tidak drastis, tetapi secara bertahap menuju ke arah pertumbuhan positif,” ujar Mantan Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Prov Kaltim.

Sa’bani menekankan bahwa prospek perekonomian ini tentu saja didorong dengan berbagai aktivitas industri di Kaltim. Contohnya, melalui pembenahan yang saat ini dijalankan yaitu perluasan Kilang Pertamina Kota Balikpapan sebagai salah satu pendorong normalisasi industri pengolahan migas di Kaltim.

Selain itu, juga dilakukan penambahan kapasitas pengolahan industri CPO. Limbah CPO ini nantinya akan diintegrasikan menjadi pembangkit listrik melalui energi terbaharukan, sehingga pabrik-pabrik atau kawasan industri tidak lagi memanfaatkan energi fosil sebagai bahan bakarnya.

Kemudian, berlanjutnya proyek strategis nasional, prospek penambahan permintaan batu bara di Pasar Baru, dan berlanjutnya implementasi B30 untuk penyerapan domestik.

“Harapan kita dengan adanya pemicu ini, maka konektivitas kita semakin membaik dan meningkat. Sehingga memperlancar arus barang dan jasa yang bisa memudahkan pergerakan pertumbuhan industri pengolahan baru di berbagai kawasan industri yang sudah kita tetapkan,” pungkas Sa’bani bersemangat. (resa/pt)