Pembangunan

Pemerintah RI Kebut Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan

  •   pipito
  •   22 September 2022
  •   10:56am
  •   Pembangunan
  •   1992 kali dilihat

 

Jakarta -Pemerintah Republik Indonesia telah mengedepankan konsep Indonesiasentris, pembangunan tidak hanya berpusat di pulau Jawa dan Sumatra, contohnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan serta jalan tol di Sulawesi dan Papua. Pembangunan infrastruktur masif dan konsisten ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas (jalan tol), peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta sebagai penunjang aktivitas ekonomi.

“Proses pembangunan negara harus berkelanjutan. Pembangunan dengan konsep Indonesiasentris menjadi komitmen pemerintahan Presiden Jokowi. Pembangunan infrastruktur juga sudah dilakukan di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku dan bagian Indonesia Timur, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” demikian ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo, Usman Kansong.

Struktur dan infrastruktur menentukan kemajuan suatu bangsa dari sisi peradaban dan sisi ekonomi. Misalnya dengan adanya Moda Raya Terpadu (MRT), maka terbentuk budaya tertib. Dalam sisi ekonomi, melalui pembangunan jalan tol dapat mempercepat proses distribusi. Jalan tol memang menjadi infrastruktur yang paling utama, salah satunya supaya bisa memajukan ekonomi, tapi tidak hanya jalan tol, ada juga bandara, pelabuhan, bendungan, jalan desa, air bersih, dan lain sebagainya. Pembangunan infrastruktur tentunya melibatkan masyarakat.

Dalam hal ini, Usman menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur pasti menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Kemudian manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat tersebut. Sedangkan partisipasi masyarakat secara umum dapat melalui pembiayaan pembangunan infrastruktur. Misalnya lewat invetasi dalam negeri atau lewat mekanisme Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Usman memandang bahwa sebagai bangsa dan negara, proses pembangunan harus berkelanjutan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membangun 189,2 km jalan tol, 24 bandara, 14 bendungan, serta infrastruktur lainnya. Presiden Jokowi melanjutkan hal tersebut, sehingga berkesinambungan. Hingga akhir tahun 2024 akan ada 2042 km jalan tol.

“Kami terus pastikan, pembangunan infrastruktur dapat terus berlangsung. Bahkan di tengah situasi ekonomi Covid19, situasi geopolitik yang berdampak secara ekonomi yaitu perang antara Rusia dan Ukraina. Ini adalah jaminan bahwa pembangunan infrastruktur akan terus berlangsung. Semestinya pemimpin negara berikutnya meneruskan apa yang sudah dirintis oleh presiden sebelumnya. Ini merupakan sebuah proses yang berkelanjutan, dan masyarakat perlu mengawal agar pembangunan ini tidak mangkrak,” jelas Usman.

Selain itu, Usman turut menjelaskan tentang legacy dalam pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Presiden Jokowi.

“Ada dua, yang pertama adalah transformasi digital. Hal ini menjadi kejutan karena dunia sekarang sudah beralih ke teknologi digital, sehingga kita akan punya infrastruktur digital berupa satelit. Terdapat dua satelit yang akan diluncurkan tahun depan. Selain itu, terdapat Base Transceiver Station (BTS) dan fiber optic ribuan kilometer. Poin yang kedua adalah pembangunan IKN berupa pembangunan infrastruktur, jalan, rumah sakit, perumahan, dan seterusnya,” pungkas Usman. 

 

Sumber: Kementerian Kominfo RI
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika