Pembangunan

Jalankan Strategi Untuk Pengamanan dan Penyelamatan Industri Maritim Kaltim

  •   resa septy
  •   27 Mei 2021
  •   5:21pm
  •   Pembangunan
  •   579 kali dilihat

SAMARINDA - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Prospek dan Tantangan Industri Kapal di Kaltim, bertempat di Queen Marry 1 Meeting Room Hotel Aston Lantai 17, Kamis (27/05/2021).

Kegiatan ini dilangsungkan dalam rangka pengamanan dan penyelamatan industri yang secara resmi dibuka oleh Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Mohammad Yadi Robyan Noor. FGD dihadiri oleh OPD lingkup provinsi, kabupaten/kota, pelaku industri, dan perbankan.

Roby sapaan akrabnya, Kepala Disperindagkop UKM Kaltim ini menyampaikan terkait kendala perindustrian kapal di Kaltim diantaranya ialah sulitnya pemetaan pada database yang dimiliki, pembiayaan, SDM yang berhubungan dengan akreditasi dan sertifikasi, dan hal-hal yang bersifat teknologi.

Sementara, Erwinsyah selaku Kepala Bidang Industri Disperindagkop UKM Kaltim dalam kesempatannya sebagai narasumber menyampaikan beberapa tantangan industri maritim di Kaltim. Tantangan tersebut dilandasi oleh masih terbatasnya SDM profesional, Bea masuk komponen kapal masih tinggi, belum adanya kawasan industri khusus untuk industri kapal, lembaga pembiayaan belum ada yang memberi bunga bersaing (1 digit), industri kapal yang ada pada umumnya belum menggunakan standar (SNI) dan belum tersertifikasi.

Dengan tantangan yang ada, Erwin mengungkapkan strategi yang dapat dijalankan dalam pengembangan industri perkapalan di provinsi di Kaltim yakni dengan; (1) mengembangkan wilayah pusat industri perkapalan, (2) meningkatkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung ke sentra atau industri perkapalan (jalan akses, jaringan listrik, dll), (3) pengembangan SDM industri perkapalan, (4) penguatan kelembagaan asosiasi industri perkapalan seperti IPERINDO, (5) meningkatkan kerja sama antar institusi terkait, provinsi dan kabupaten/kota serta stakeholders terkait.

Lanjut, (6) menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui perizinan yang lebih mudah, murah dan cepat, (7) menerapkan industri hijau yang ramah lingkungan pada industri kapal, (8) meningkatkan mutu produksi industri kapal melalui kerjasama dengan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Perguruan Tinggi, (9) mendorong Kementerian Perindustrian untuk memberi bantuan teknis khususnya layanan standarisasi dan sertifikasi kepada industri kemaritiman.

“Jadi hal-hal itu yang kita coba lakukan, mudah-mudahan kita cepat untuk menyesuaikan diri baik dari sisi teknologinya maupun dari sisi yang lainnya,” pungkas Erwin.

Hadir Narasumber dalam FGD ini diantaranya, Kasubdit Industri Maritim Kementerian Perindustrian, Heru Nugroho, Ketua Cabang Utama Samarinda dan Regional Indonesia Timur PT Biro Klasifikasi Indonesia, Imam Kusnandar, Praktisi Kelayakan Kapal IPERINDO Ketut Ginarta, KADIN Kaltim, Heni Mapatangka, dan Kepala Bidang Industri Disperindagkop UKM Kaltim, Erwinsyah. (resa/pt)