BPSDMP Kominfo Banjarmasin Gelar Pelatihan Pengenalan TIK bagi Disabilitas di Kaltim
Samarinda – Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin, menggelar Pelatihan Pengenalan Teknlogi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Wanita, Anak Sekolah, dan Disabilitas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin, Abdul Rahman Harahap mengatakan, pihaknya di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memiliki program kerja utama untuk melaksanakan kegiatan Digital Talent Scholarship dan Pengenalan TIK bagi wanita, anak sekolah, dan disabilitas.
“Dengan adanya pengenalan TIK bagi disabilitas ini, mendorong semangat para penyandang disabilitas untuk berkontribusi dalam transformasi digital,” kata Abdul Rahman Harahap saat memberikan sambutan dalam agenda Pelatihan Pengenalan TIK bagi Wanita, Anak Sekolah, dan Disabilitas di Hotel Ibis, Samarinda, Rabu (21/9/2022) pagi.
Ia menambahkan, saat ini seluruh aktivitas keseharian dapat dilakukan melalui internet dan komputer. Seluruh penyandang disabilitas pun memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan skill dan kompetensi dalam bidang digital.
“Salah satunya, mengikuti pelatihan dan pengembangan diri melalui pelatihan yang diadakan oleh Kominfo hari ini,” imbuhnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal yang hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara, mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan TIK bagi penyandang disabilitas. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua pada 21-22 September. Dan diikuti sebanyak 33 peserta dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim.
Ia berharap BPSDMP Kominfo Banjarmasin yang memiliki wilayah kerja di tiga Provinsi, yaitu Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kaltim, dapat memprioritaskan pelatihan intensif dalam pengembangan SDM. Terutama bagi kelompok disabilitas.
Hal ini juga sesuai dengan Visi Misi Gubernur Kaltim, yakni Berdaulat dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, Terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas.
“Pelatihan digitalisasi seperti ini, penting sekali! Apalagi wilayah kita, sudah ditetapkan menjadi IKN,” kata Faisal.
Kompetensi warga Kaltim sebagai warga lokal Ibu Kota Nusantara (IKN) menurut Faisal, harus terus ditingkatkan. Agar mampu memenuhi standar kerja yang dibutuhkan. Sehingga jika saatnya nanti, proses pemindahan IKN telah berlangsung, pemerintah pusat tidak perlu memboyong seluruh SDM dari Jakarta.
“Kualitas SDM ditingkatkan, kompetensi dan literasi digital juga harus dimiliki. Supaya ketika IKN benar -benar terwujud di sini, kita tidak jadi penonton saja!,” tegasnya. (KRV/pt)