Pelatihan

Banyak yang Salah Persepsi Tentang Makalah, Apa itu Makalah?

  •   Khajjar Rohmah
  •   7 Juli 2022
  •   8:59pm
  •   Pelatihan
  •   84983 kali dilihat

Samarinda – Banyak orang yang salah persepsi tentang makalah. Memang, ada banyak sekali jenis-jenis karya tulis. Termasuk salah satunya, adalah makalah.

Lalu, apa sih makalah itu?

Menurut Dr. Silviana Purwanti selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman (Unmul), makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai topik tertentu yang memerlukan studi langsung maupun tidak langsung. Lalu, dibahas atau dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah. Seperti seminar, loka karya, simposium, konferensi dan lain sebagainya.

Silvi menilai, tidak semua orang dapat menulis makalah dengan baik dan benar. Disebabkan oleh itu tadi, kurangnya pemahaman tentang apa itu makalah.

“Banyak yang salah paham tentang  bagaimana menulis makalah. Ada yang menulis makalah, tapi saat dikumpulkan jenisnya berbeda. Ada yang hanya berupa artikel, kumpulan kliping dan dokumen-dokumen biasa,” kata Silvi saat menyampaiakan materi Peningkatan Kompetensi Pranata Humas. Dalam Workshop Pranata Hubungan Masyarakat yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim di Hotel Selyca Mulia Samarinda, Kamis (7/7/2022).

Yang paling sering keliru, adalah tentang penulisan paper dan makalah. Paper merupakan sebuah tulisan essay  yang hanya menjawab satu pertanyaan. Misal, “Bagaimana dampak COVID-19 dalam dunia industri?”

Tulisan paper, hanya menjawab dan membahas satu pertanyaan tersebut. Sementara makalah, ada sistematika dalam penulisannya. Sistematika itu tersusun dari delapan elemen. Di antaranya adalah cover (sampul), judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka, urainya.

“Sering juga orang tidak bisa membedakan jurnal dan makalah. Kalau jurnal itu, tidak perlu bab. Dia hanya uraian saja dan menggunakan abstrak. Kalau makalah, tidak perlu abstrak,” ujar Alumnus Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.

 Lanjutnya, Makalah juga memiliki ciri-ciri khusus. Di antaranya yakni, memiliki bagan dan kerangka dalam penulisannya, didasari oleh teori – teori dan penelitian ilmiah, serta membahas topik permasalahan tertentu. Dalam bentuk fisik, makalah dikumpulkan secara dijilid.

Sementara fungsi makalah, adalah untuk melatih agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat. Memberikan sumbangsih pemikiran baik berupa konsep teoritis mau pun konsep praktis. Serta memperluas wawasan dan memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan mau pun pemecahan masalah.

Lalu untuk jenis makalah, Silvi menjelaskan ada  dua jenis makalah. Yakni makalah biasa dan makalah posisi.

“Makalah biasa cenderung lebih bebas dan tidak terikat oleh posisi keahlian baik sebagai mahasiswa mau pun profesi. Sedangkan makalah posisi ditulis oleh orang yang menusli naskah dalam posisinya sebagai gubernur, ilmuan, menteri dan sebagainya, “imbuhnya. (KRV/pt)