Kesehatan

Pemberian Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua Kepada Presiden RI

  •   resa septy
  •   27 Januari 2021
  •   7:20pm
  •   Kesehatan
  •   394 kali dilihat

SAMARINDA – Bertempat di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta, kembali dilakukan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada Presiden RI Jokowi Dodo, Menteri Kesehatan RI Budi Sugandi Sadikin serta sejumlah tokoh lainnya, Rabu (27/01/2021).

Sebagaimana diketahui pada Rabu (13/01/2021) tepatnya seminggu yang lalu pemberian suntikan vaksinasi Covid-19 tahap pertama kepada tokoh-tokoh penting telah dilakukan.

Alasan dilakukannya pemberian vaksinasi Covid-19 dosis kedua dengan jarak 14 hari setelah pemberian suntikan pertama yaitu dikarenakan vaksinasi pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Hal ini disampaikan oleh dr Reisa Broto Asmoro secara langsung prosesi penyuntikan vaksinasi dosis kedua hari ini melalui kanal Youtube Sekretarat Presiden.

“Jadi dosis pertama dilakukan untuk memicu respon kekebalan awal. Kemudian dilanjutlan suntikan kedua setelah 14 hari yang bertujuan untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya. 2 dosis suntikan ini akan memicu respon antibodi yang lebih optimal dan efektif di masa yang akan datang, tapi harap diingat bahwa antibodi ini baru akan optimal setelah 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan,” jelas dr Reisa.

Presiden RI Jokowi Dodo menyampaikan mengenai reaksi tubuh setelah menerima penyuntikan vaksinasi dosis kedua yang mana menurutnya tidak terasa dan biasa saja.

Ajuan pertanyaan perihal upaya Pemerintah dalam realisasi vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) yang masih rendah oleh dr Reisa pun disampaikan kepada orang nomor satu di Indonesia.

“Vaksinasi ini awal dimulai dari tenaga kesehatan baik dokter ataupun perawat. Biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki, sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes. Tetapi sehari dua hari ini sudah melonjaknya cukup tajam. Jadi sehari bisa 50 ribu, kita harapkan memang targetnya karena kita memiliki 35 ribu vaksinator paling tidak sehari bisa 900 – 1 juta yang bisa divaksin,” jelas Jokowi.

Lebih lanjut dr Reisa menanyakan terkait pelaksanaan penyuntikan vaksinasi terhadap masyarakat, Jokowi menuturkan sesuai penyampaiannya diawal bahwasannya tahapan penyuntikan pertama memang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, kemudian dilanjutkan untuk TNI POLRI dan Pelayan Publik serta Masyarakat bersamaan di pertengahan bulan Februari.

“Meskipun nantinya kita sudah divaksin, jangan lupa protokol kesehatan tetap dijaga secara disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan, kurangi mobilitas kemana-mana ini penting karena kuncinya ada disitu,” tutup Jokowi. (resa/pt)