Kesehatan

Dugaan Kasus Pertama Omicron di Indonesia Dari WNI Yang Datang Dari Nigeria

  •   pipito
  •   20 Desember 2021
  •   8:18pm
  •   Kesehatan
  •   618 kali dilihat

Jakarta- Dugaan kasus pertama Covid-19 varian Omicron ke Indonesia, yakni dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang Datang dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.

Ini dilakukan pelacakan asal muasal masuknya virus Covid-19 varian Omicron ke Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Sebelumnya pada Kamis (16/12) yang lalu Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus varian Omicron terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Dimana diterangkan sebelumnya petugas kebersihan tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri sehingga dapat disimpulkan tertular dari WNI yang datang dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet.

Setelah merunut kasus WNI yang positif Covid-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang, kemungkinan besar indeks case (kasus pertama) Omicron adalah WNI, berusia 21 tahun, yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.

Ada 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet antara 24 November hingga 3 Desember 2021 yang telah dilakukan tracing dengan hasil satu orang, TF, probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron.

 

Hasil test PCR Sudah Dinyatakan Negative.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan terdeteksinya kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang masuk ke negara Indonesia.

Melalui karantina, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau dan diobservasi oleh petugas kesehatan. Dengan demikian apabila pelaku perjalanan tersebut didapati positif COVID-19 bisa dengan segera dilakukan tracing.

Tidak hanya itu, melalui karantina pula pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala bisa langsung ditangani petugas medis, seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

“Penting bagi setiap pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina. Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron,” katanya dr. Nadia.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus COVID-19 jenis lainnya.

“Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama omicron yang laju penyebarannya sangat cepat.

Diketahui, Varian Omicron yang memiliki daya tular lima kali lipat dari varian Delta, merebak luas pertama kali di negara-negara Afrika bagian selatan.(sehatnegeriku.kemkes.go.id/pt)