Kesehatan

Deteksi Dini DBD Dengan Rapid Tes

  •   prabawati
  •   25 Januari 2023
  •   4:42pm
  •   Kesehatan
  •   1962 kali dilihat

Samarinda - Kasus demam berdarah menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi dimasyarakat, terutama anak-anak. Hampir sebagian kasus kematian akibat demam berdarah adalah keterlambatan pengambilan tindakan dan penanganan terhadap pasien demam berdarah.

Terjadinya keterlambatan penanganan ini seringkali akibat tidak terdeteksinya demam berdarah secara lebih awal. Guna memastikan penanganan sedari dini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dilakukan dengan cara rapid tes atau tes cepat.

"Setiap penyakit ini ada penandanya yang cepat disebut rapid tes, di Covid namanya swab, kalau di kita namanya rapid tes," sebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin pada efektifitas rapid tes DBD untuk cegah kasus kematian, secara virtual, Rabu (25\1).

Jaya mengatakan penting dilakukan hari pertama rapid tes agar bisa mengetahui secara cepat antigen seseorang yang terkena DBD.

Sambungnya, anak usia 6 hingga 12 tahun menjadi rentang usia yang paling banyak terinfeksi penyakit DBD dan meninggal dunia.

Di tahun 2022 terdapat 5.800 kasus DBD dan yang paling banyak di Samarinda, Balikpapan dan Bontang, sementara angka kematian akibat DBD tercatat 39 kasus.

Menurutnya, puncak penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini diperkirakan akan terjadi sekitar Oktober-November, saat curah hujan mulai tinggi.

"Kita ketahui DBD inikan umur penyakitnya tidak lama yakni 7 hari, ketika dirawat melewati  7 hari sudah bisa boleh pulang, walaupun  trombosit masih sedikit tapi cenderung meningkat,"paparnya.

Jaya menjelaskan rapid tes DBD sudah diterapkan di Provinsi Kalimantan Timur dan pihaknya pun telah mengirimkan beberapa alat pemeriksaan DBD di Kabupaten dan Kota.

"Silahkan saja bagi mereka yang ingin memeriksakan DBD dapat dilakukan di Puskesmas maupun klinik terdekat,"sebutnya.

Selain itu, tujuan dilakukan rapid tes untuk mempercepat didalam manajemen kasus atau manejemen terapi untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat. (Prb/ty).