Kerajinan

Gekrafs Gelar Batik On The Street

  •   Hendra Saputra
  •   22 Januari 2023
  •   3:10pm
  •   Kerajinan
  •   440 kali dilihat

Samarinda - Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Timur, Gelar Batik On The Street. Kegiatan tersebut dalam gelaran Basuki Rahmat Street: Car Free Day Festival (Bara's CFD) Tahun 2023.Bertempat di Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Minggu (22/1/2022).

Syahril Darmawie selaku Owner Borneo Craft Batik Indonesia, saat ditemui menyampaikan  adanya keinginan untuk memperkenalkan batik etnik borneo di Samarinda Kalimantan Timur.

Apalagi sekarang ini mendekati IKN, apa sih batik kata orang-orang? Karena batik memiliki berbagai macam harga dan juga jenis berbeda-beda. Batik Tulis merupakan salah satu batik mahal.

"Maka dari itu Batik Tulis kita ajarkan kepada siswa-siswa sekolah. Tepatnya, hari ini kita mengajarkan batik sejak dini kepada masyarakat, supaya mereka tahu batik itu mahal ya begini caranya, " urainya.

Lanjut dikatakanya, Batik Printing bisa dibuat 100 hingga 200 lembar produksi,  berbeda dengan Batik Tulis yang belum tentu bisa dibuat sampai 100 lembar,  karena tergantung ornamen.

"Kita yang tinggal di Kaltim tentunya memiliki ciri khas kearifan lokal. Karena, kita banyak etnik disini, kita mempunyai namanya Batik Kenyah, Dayak Bentian dan lain-lain yang masing-masing sudah mempunyai ornamen dan gambar serta filosofi, katanya.

Menurutnya kita mempunyai ciri khas jadi tidak sama diluar Kalimantan yang mempunyai budaya lokal. Jadi, orang datang dari luar Kalimantan cari Batik Kaltim atau Samarinda. Sehingga, ada ciri khas yang melambangkan budaya lokal.

"Apa lagi nanti tahun 2024 IKN sudah masuk, Kaltim sudah jadi sorotan dunia, orang-orang sudah mau berbisnis dan lain-lain Pulangnya mereka sudah pasti mau cari oleh-oleh seperti Batik, " katanya.

Justru itu sejak dini perkenalkan kepada masyarakat dengan membatik. Bahkan banyak sekolah tidak tahu membatik, untuk peserta membatik acara ini saja tadi banyak pesertanya.

Untuk peserta yang ikut tadi membatik jenis batik tulis, karena pemula jadi batik kulit menggunakan teknologi lilin dingin. Lilin ada 2 macam ada lilin panas dan ada lilin dingin, kalo lilin panas berisiko mereka karena pemula.

Adapun Teknik yang digunakan untuk membatik dengan alat lilin dingin bagi pemula dan ini juga bisa membuat bermacam-macam batik dan keunggulan dari batik lilin dingin ini bisa untuk semua kain kalo lilin panas tidak bisa hanya kain-kain tertentu.

"Kedua lilin dingin ini tidak ada limbah tapi kalo lilin panas ada limbah karena memakai kimia untuk meluruskan, lilin dingin ini terbuat dari tepung terigu, tepung ketan, mentega dan garam jadi tidak ada limbah yang kita makan sehari-hari. Itulah bedanya teknologi lilin dingin dengan lilin panas. Kebutulan saya yang menciptakannya teknik ini untuk di Kaltim. Bahkan sudah kita patenkan di hak cipta di Kemenkumham dan sudah diproses atas nama saya dengan sebutan batik lilin dingin, " bebernya.

Berharap mudah-mudahan ilmu yang kita berikan ini bermanfaat untuk generasi kedepan.

"Alhamdulillah tadi kebetulan ada anak-anak sekolah, kita ajarkan bagaimana membatik. Kebetulan ditempat lokasi saya membatik ada anak-anak Unmul KKN dirumah yang mereka jurusan seni bahkan dosennya pun belajar membatik , " tutupnya. (hend/pt)