Kerajinan

Batik Mark Perkuat Daya Saing Pasar Domestik dan Mancanegara

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   24 Juli 2022
  •   2:23pm
  •   Kerajinan
  •   755 kali dilihat

Samarinda - Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) mendorong perajin Batik menggunakan Batik Mark atau label penjamin mutu serta keaslian Batik, guna meningkatkan daya saing produksi Batik Indonesia di pasar dalam negeri maupun mancanegara.

Kepala BBKB, Hendra Yetty menuturkan Batik Mark merupakan suatu tanda yang menunjukkan identitas dan ciri Batik buatan Indonesia. Adapun ciri tersebut terdiri dari tiga jenis Batik, yaitu Batik Tulis, Batik Cap dan Batik Kombinasi Tulis.

Karenanya, sertifikasi Batik Mark bermanfaat untuk mengantisipasi ancaman pembajakan Batik asal Indonesia oleh produsen tekstil luar negeri.

“Batik Mark ini penting sebagai identitas kita. Ketika sudah ada tanda identitas, maka kita tidak takut untuk menghadapi kompetisi produk identik atau mirip yang dijual di pasaran. Ini menghadapi ancaman pembajakan Batik asal Indonesia oleh produsen tekstil luar negeri yang sudah berlangsung lama,” tuturnya pada acara Ngobrol Pagi Penuh Inspirasi, belum lama ini.

Yetty menjelaskan beberapa hal yang harus diketahui bagi produsen yakni tantangan Industri Kecil Menengah (IKM) Batik agar naik kelas. Bagi konsumen, sekarang saatnya kita harus peduli dengan lebih mencintai produk dalam negeri.

Namun menurutnya, upaya peningkatan daya saing melalui labelisasi Batik Mark tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu membutuhkan dukungan dan kolaborasi pihak terkait untuk menyebarluskan informasi mengenai Batik Mark kepada para produsen Batik.

“Kami bergantung dengan stakeholder lain yang membidangi seperti industri, Dekranasda, BUMN, Swasta. Semoga nanti bisa berlobarosai dengan pendanaan CSR. Asosiasi Batik juga kami harapkan penyebarluasan mengenai Batik Mark. Termasuk kami senang berkolaborasi dengan Fascreeya. Semoga sinergi semakin baik kedepannya,” harap Yetty. (cht/pt)