UPTD KPHP di Kutai Timur Giat Penggunaan SP4N LAPOR!, Komitmen Jaga Hutan dan Lingkungan
Kutai Timur - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan Safeguard Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) melakukan screening pelaksanaan FCPF-CF dan SP4N LAPOR! di Kabupaten Kutai Timur, Rabu (06/12/2023).
Kegiatan visitasi ini dilaksanakan di beberapa tempat yaitu Kantor UPTD KPHP Bengalon, UPTD KPHP Kelinjau, dan UPTD KPHP Manubar. Ketiga tempat ini dikunjungi guna melihat langsung dan mengevaluasi implementasi sejumlah program di lapangan. Diskusi intensif juga dilakukan di Kantor UPTD KPHP Kelinjau dan UPTD lainnya, di mana perwakilan dari masing-masing wilayah dapat berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan program pelestarian hutan dan pengelolaan karbon, hingga sosialisasi dan penggunaan SP4N LAPOR!.
Mewakili ketiga UPTD, Kepala UPTD KPHP Kelinjau, Akhmad Masnoorsyah menyambut dengan baik kunjungan ini. Dirinya menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan terhadap upaya pelestarian lingkungan di Kabupaten Kutai Timur.
Dia juga menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan sejauh ini, seperti peningkatan pemantauan hutan, upaya rehabilitasi, dan partisipasi masyarakat setempat dalam program pengelolaan hutan berkelanjutan, juga partisipasi dalam penggunaan SP4N LAPOR!.
“Senang sekali, ini merupakan sinergi seluruh pihak terutama untuk pelestarian lingkungan di Kutai Timur. Langkah-langkah konkrit telah kami ambil, termasuk peningkatan pemantauan hutan, rehabilitasi, serta partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan hutan. Di samping itu, masyarakat disini juga aktif menggunakan SP4N LAPOR! untuk pemantauan dan pelaporan hutan di wilayah kami. Meski, masih ada beberapa kendala yaitu jaringan internet yang tidak di semua tempat lancar, namun masih bisa diatasi dengan manual input ataupun metode lainnya” ungkap Akhmad.
Adapun FCPF-CF merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk mendukung negara-negara berkembang dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca melalui pelestarian hutan dan pengelolaan berkelanjutan. Sementara itu, dalam hal ini, SP4N LAPOR! adalah sistem pelaporan online yang fokus pada pengawasan dan pemantauan keberlanjutan hutan di ketiga wilayah yang divisitasi.
Mendampingi serta memberikan masukan dan saran, Pranata Humas Muda Diskominfo Kaltim Andi Abd Razaq mengatakan SP4N LAPOR! merupakan saluran resmi dan nasional yang digunakan sebagai kanal aduan. Artinya, keterlibatan masyarakat didalamnya selain menjadi sarana evaluasi, namun juga menjadi salah satu tolak ukur keberhasil program-program yang dijalankan.
“Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam keberhasilan program yang dijalankan. Melalui SP4N LAPOR!, masyarakat tidak hanya berperan sebagai pengamat, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi yang dapat menjadi dasar evaluasi dan perbaikan program. Meskipun menghadapi kendala jaringan internet di beberapa lokasi, namun upaya manual input dan metode alternatif tetap menjadi solusi yang efektif," ungkapnya.
Safeguard Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) yang menjadi mitra dalam kegiatan screening ini. Keberadaan FCPF-CF menjadi pendorong bagi pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk terus meningkatkan efektivitas program-program yang telah diimplementasikan.
Diharapkan, hasil visitasi dan screening ini dapat menjadi dasar evaluasi yang komprehensif untuk mengidentifikasi keberhasilan, hambatan, dan peluang pengembangan lebih lanjut dalam program pelestarian hutan dan pengelolaan karbon di Kabupaten Kutai Timur. Sinergi antara pemerintah, lembaga terkait dan partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat menjaga keberlanjutan upaya ini demi keseimbangan ekosistem dan mitigasi perubahan iklim di wilayah tersebut.
Hadir membersamai kegiatan ini, Pranata Humas Ahli Muda Pertama Diskominfo Kaltim Mardiasih, Perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim Rizki Rahmiatul dan Bahrul Muhid, Anggota Safeguard FCPF CF Erma Wulandari dan para operator UPTD KPHP terkait. (cpy/pt)