Tips Menulis Era 4.0, Berita Humas Harus Miliki Story Telling Menarik
Samarinda - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Wilayah Kalimantan Timur (PWI Kaltim), Abdurahman Amin membagikan tips menulis berita di era digitalisasi informasi. Ia memakai istilah 4.0, yakni suatu fenomena revolusi industri yang merujuk pada adopsi luas teknologi digital. Termasuk dalam industri media informasi.
Pimpinan Redaksi (Pimred) Samarinda Pos ini menuturkan, perkembangan teknologi secara otomatis mengubah gaya kepenulisan dan produksi sebuah berita. Terutama dari sisi penyajian dan sasaran audiens.
Para tenaga humas pemerintahan sebagai corong informasi publik, harus mampu menyesuaikan kondisi ini. Agar mampu menyajikan informasi yang menarik dan kekinian. Namun tetap memperhatikan kaidah jurnalistik.
"Setidaknya ada tiga prinsip yang harus dipahami dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai humas. Yakni pemberi informasi, membuka pengetahuan, dan memperjuangkan kepentingan publik," kata Abdurrahman Amin saat mengisi Bimbingan Teknis (Bimtek) Jurnalistik di Hotel Ibis Samarinda, Selasa (23/7/2024).
Jurnalis kawakan yang akrab disapa Rahman ini juga menjelaskan, produk berita kehumasan harus dikemas dengan story telling menarik. Hal ini dimaksudkan untuk menarik atensi publik agar mau membaca secara utuh informasi yang disampaikan melalui sebuah berita.
"Kekuatan berita humas ini ada di story tellingnya. Jangan sekadar menyampaikan informasi tanpa cerita di dalamnya. Karena tidak semua informasi itu penting. Jadi humas harus memastikan konten berita yang disampaikan memiliki kepentingan masyarakat," terang eks Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim ini.
Kendati demikian, Rahman menekankan pengemasan story telling yang baik dalam berita humas hanyalah produk hilir dari proses pengelolaan informasi. Yang terpenting tetap pada sisi hulunya, bagaimana instansi pemerintah memiliki prestasi yang layak untuk diinformasikan kepada masyarakat. Baik prestasi formal maupun prestasi dari sisi layanan publik. (KRV/pt)