Strategi Ekonomi Biru untuk Tingkatkan Produksi Perikanan dan Kelautan di Kaltim
Samarinda - Untuk meningkatkan hasil produksi perikanan dan kelautan di Provinsi Kaltim, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) berkomitmen melakukan strategi Ekonomi Biru yang diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan, bagi laju pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga kesehatan ekosistem laut.
Kepala DKP Kaltim, Irhan Hukmaidy menuturkan Ekonomi Biru merupakan konsep yang didasarkan pada tiga unsur yakni ekologis, ekonomi dan kondisi sosial masyarakat yang merupakan tugas dan fungsi DKP untuk optimalisasi penangkapan ikan terukur untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.
“Ekonomi Biru merupakan strategi pada paradigma ekonomi kelautan & perikanan berkelanjutan dan menciptakan zero waste. Contoh yang dapat dilakukan melalui strategi ini adalah pemanfaatan tulang ikan untuk dijadikan kerupuk sampai kulit ikan dan kepala udang pun bisa diolah. Dengan demikian tidak ada yang terbuang,” tuturnya saat konferensi pers di Diskominfo Kaltim, Jumat (8/9/2023).
Irhan juga menegaskan bahwa untuk mendukung Ekonomi Biru ini pihaknya terus melakukan penindakan tegas terhadap oknum-oknum yang sengaja melakukan pelanggaran dan mengancam habitat perairan perikanan. Salah satu tindakan yang diambil adalah pembatasan hasil tangkapan ikan berdasarkan kuota yang telah ditetapkan untuk setiap kota.
“Pengawasan terus kita lakukan. Kami sudah melakukan tindakan tegas terhadap 3 nelayan penyetrum di Kubar, dan beberapa nelayan lain juga yang melanggar aturan sampai hukuman kurungan 4 bulan. Kalau mereka melakukan ilegal fishing atau destructive fishing kami akan tindak tegas mereka,” tegasnya.
Selanjutnya Irhan juga memaparkan beberapa strategi dan rencana aksi DKP melalui Ekonomi Biru yakni peningkatan produksi perikanan tangkap seperti memperbaiki komunikasi dengan nelayan, penyederhanaan perizinan, pemberian subsidi BBM, pembangunan pelabuhan perikanan, pemberdayaan nelayan dan optimalisasi penangkapan ikan terukur untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.
Kemudian, peningkatan produksi perikanan budidaya termasuk peningkatan ekspor perikanan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kaltim. Inovasi riset komoditas unggulan dan spesifik, penguatan Perda RZWP3K dengan optimalisasi pemanfaatan ruang khususnya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.
Adapun yang terakhir, yakni peningkatan pengawasan tindak pidana perikanan untuk tetap menjaga kelestarian dan kemakmuran. (cht/pt)