Ekonomi

Industri Mikro Kecil di Kaltim Serap 53 Ribu Tenaga Kerja

  •   Khajjar Rohmah
  •   30 November 2022
  •   1:39pm
  •   Ekonomi
  •   680 kali dilihat

Samarinda – Industri Mikro dan Kecil (IMK) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mampu menyerap 53.981 tenaga kerja. Dimana 50,48 persen di antaranya merupakan pekerja laki-laki. Sisanya, adalah pekerja perempuan yang lebih banyak terserap pada Industri Makanan, Industri Pakaian Jadi, dan Industri Minuman. Demikian dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim berdasarkan hasil Survei IMK Tahun 2020.

Kepala BPS Kaltim, Dr Yusniar Juliana mengatakan, ketiga kelompok industri tersebut banyak menyerap pekerja perempuan, karena produksinya bisa dilakukan sebagai kegiatan sampingan dari kegiatan mengurus rumah tangga.

“Perempuan biasanya diasosiasikan dengan pekerjaan domestik didalam rumah tangga, sedangkan laki-laki diasosiasikan dengan tugas sebagai pencari nafkah utama,” jelas Yusniar.

Yusniar menyebutkan jika dilihat dari usia pekerja, sebanyak 51.741 orang atau sebesar 95,85 persen merupakan pekerja usia produktif . Yakni,  mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Sementara sisanya, merupakan pekerja anak kurang dari 15 tahun sebanyak 195 orang atau 0,36 persen dan pekerja lanjut usia 65 tahun ke atas sebanyak 2.045 orang dengan persentase 3,79 persen.



Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 54,72 persen pekerja IMK di Kaltim merupakan lulusan SMP ke bawah. Hal ini menunjukkan, bahwa IMK menjadi kegiatan yang menyerap banyak pekerja dari kalangan manapun, terutama mereka yang berpendidikan rendah.

BPS juga mencatat, pekerja lulusan SMP ke bawah banyak terserap pada Industri Makanan sebanyak 14.707 orang atau 49,79 persen dan Industri Barang Galian Bukan Logam sebanyak 3.068 orang atau 10,39 persen.

Sedikit berbeda, dengan pekerja yang berpendidikan SMA ke atas, pekerja banyak terserap di Industri Makanan  sebanyak 11.482 orang atau 46,97 persen dan 3.928 orang atau sebanyak 16,07 persen pada Industri Minuman.



“Seperti halnya sebaran jumlah usaha, distribusi pekerja menggambarkan hal yang hampir serupa. Wilayah kota menjadi tempat mata pencaharian hampir separuh dari total pekerja IMK di Provinsi Kaltim, sedangkan jumlah pekerja IMK di beberapa kabupaten kurang dari 5 ribu orang, kecuali Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki Jumlah pekerja sekitar 12 ribu,”urai Yusniar. (KRV/pt)

Sumber: Niaga Asia