Ekonomi

Capai Omzet Miliaran, Varietas Pisang Kepok Grecek Asli Kaltim Jadi Unggulan Ekspor

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   29 Juni 2022
  •   10:44am
  •   Ekonomi
  •   1470 kali dilihat

Samarinda – Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Prov Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan, salah satu varietas unggulan yang sedang dikembangkan saat ini adalah Pisang Kepok Grecek asli Kaltim. Pisang tersebut diekspor dan bisa mendatangkan omzet hingga miliaran rupiah.

“Kepok Grecek  memang varietas  yang kita kembangkan memiliki keunggulan. Rasanya enak dengan tingkat kemanisan tertentu, membuatnya diminati konsumen. Kita dapat transaksi sebesar Rp 6 Miliar, itu setiap 2 minggu sekali langsung kita kirim ke Batam dan Malaysia,” kata Yana saat dihubungi baru-baru ini.

Kalimantan Timur berharap tidak hanya bisa mengekspor Sawit, Kakau, ataupun Batubara saja, melainkan juga mengekspor hasil Pertanian dan Holtikultura. Harapan tersebut akhirnya terwujud, dengan telah dilakukannya ekspor jenis Pisang Kepok Gerecek asli Kaltim.

Yana juga mengatakan, akan mencoba membawa Pisang menjadi salah satu unggulan ekspor selain yang lainnya. Bahkan sejak tahun lalu sudah dapat kontrak ekspor Pisang dengan Malaysia dan dari pabrik pangan anak-anak.

 “Kita coba mengembangkan program sejuta pohon Pisang, sudah berjalan dua tahun. Sejak saya menjabat banyak sekali bibit Pisang yang kita sebarkan ke masyarakat, yang nanti  insya Allah, kita akan ekspor hasilnya,“ jelasnya Yana.

Sentra Pertanian Pisang tersebut, disebutkan Yana, berada di Kutai Timur dengan Pisang andalan adalah Pisang Grecek. Itu dulu yang dikembangkan. Namun yang jadi perhatian adalah masalah penyakit Fusarium, sejenis cendawan pada Pisang.

“Kita sudah melakukan upaya pencegahan dengan sistem pembaruan minofase dari Fusarium, kita blocking masalah Fusarium. Jadi yang ditakutkan Petani kita blocking, yakni menanam dengan menggunakan metode menjaga sejak Pisang itu tumbuh. Karena kita terbatas dengan pembibitan, kita akan membangun kultur jaringan khusus untuk pokok Pisang,“ jelasnya.

Program ini akan dilaunching di  bulan November 2022 mendatang. Menurutnya, ini memang agak unik. Tidak ada di Indonesia, baru kali ini ada yang mengembangkan Pisang sendiri dengan kultur jaringan.

“Nah kita belajar kultur jaringan, dikembangkan. Ditingkatkan lagi dengan memakai simbiotik somatik, dari satu jaringan dan sel yang menghasilkan banyak bibit, “ jelas Yana lebih lanjut.

Dari pengembangan somatik tersebut, menurut Yana, jika berhasil melakukan pengembangannya maka akan seperti kloning. Jadi nanti benihnya akan tersedia, tahun ini baru sekitar 10.000 bibit. Tahun depan bisa hingga 100 ribuan bibit Pisang tersedia,” tutur Yana optimis.

Selain di Kutim, menurut Yana akan ditawarkan beberapa lokasi Sentra Pertanian Pisang lainnya di Kaltim untuk dikembangkan, salah satunya di Kabupaten Paser.

 

Sumber: detakkaltim