Musim Kemarau di Kaltim Diprediksi Pertengahan Bulan Juni
Samarinda - Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda memprediksi musim kemarau tahun 2023 terjadi pada pertengahan bulan Juni.
Prakiraan awal musim kemarau 2023 terjadi di Berau akhir Juni hingga awal Juli dan sebagian kecil pada awal Agustus, Kutai Timur pertengahan Juni hingga awal Juli dan sebagian kecil pada awal Agustus, Kutai Kartanegara pertengahan Juni hingga awal Juli dan sebagian kecil awal Agustus, Bontang awal Juli, Samarinda Awal Juli.
"Untuk Balikpapan akhir Juni hingga awal Juli, Penajam Paser Utara akhir Juni hingga awal Juli, Paser akhir Juni hingga awal Juli, Kutai Barat akhir Juni hingga pertengahan Juli dan Mahakam Ulu hujan sepanjang tahun," terang Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda Riza Arian Noor dalam Press release Perkiraan Musim Kemarau 2023 secara virtual, Kamis (30/3).
Riza menjelaskan prakiraan musim kemarau paling awal terjadi pada bulan Juni Dasarian II pada ZOM Kaltim_13 meliputi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara bagian tengah dan Kabupaten Kutai Timur bagian tengah.
Sedangkan prakiraan awal musim kemarau paling akhir terjadi pada bulan Agustus Dasarian I pada ZOM Kaltim_05 meliputi wilayah Kota Balikpapan bagian selatan dan Kabupaten Penajam Paser Utara bagian timur. Kemudian ZOM Kaltim_18 meliputi wilayah Kabupaten Kutai Timur bagian barat dan Kabupaten Berau bagian tengah), dan ZOM Kaltim_20 meliputi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara bagian tengah dan Kabupaten Kutai Timur bagian tengah.
Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun, secara umum prakiraan awal musim kemarau 2023 di wilayah Kalimantan Timur lebih maju dari kondisi normalnya.
Menurutnya, dalam pembuatan prakiraan musim kemarau 2023 BMKG sudah menggunakan data pengamatan, permukaan dan pantauan satelit.
Prakiraan musim perkiraan tahun 2023 pihaknya menggunakan data data normal ke order baru yaitu data normal periode tahun 1991-2020 dan juga hasil analisis zona musim dengan data base tahun 1991-2020 atau 30 terakhir.
Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir 1991-2020, wilayah Kaltimsecara klimatologis terdiri atas 20 pola iklim, di mana 16 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yang memiliki Tipe ZOM Monsunal-2 yang mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau (umumnya Pola Monsunal).
"4 pola lainnya adalah Tipe ZOM Monsunal-1 yang memiliki satu musim yaitu musim hujan sepanjang tahun dalam hal ini daerah yang sepanjang tahun curah hujannya tinggi,"sebutnya.
Diharapkan informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat khususnya bagaimana kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan serta juga bencana kekeringan karena berkaitan dengan musim kemarau. (Prb/ty)