Cuaca

BMKG Laporkan 144 Titik Panas di Kaltim

  •   prabawati
  •   4 April 2024
  •   7:12pm
  •   Cuaca
  •   596 kali dilihat

Samarinda - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mendeteksi 144 titik panas yang tersebar di Kalimantan Timur.

 "144 titik hotspot tersebut terpantau berlangsung selama 24 jam," ungkap Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida melalui pres release, Kamis (4/4).

Berdasarkan data sebaran titik panas tersebut ditemukan di tujuh daerah yakni Bontang, Paser, PPU, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara dan Berau.

Dengan rincian Bontang 3 titik panas berada di Kecamatan Bontang Selatan. Kemudian Paser 3 titik panas di Kecamatan Batu Sopang 2 titik dan Kecamatan Tanah Grogot.

Selanjutnya PPU 2 titik Panas berada di Kecamatan Penajam. Berikutnya Kutai Barat 37 titik panas berada di Kecamatan Bongan 1 titik panas, Kecamatan Jempang 8 titik panas, Kecamatan Muara Pahu 26 titik, Kecamatan Nyuatan 1 titik panas dan Kecamatan Siliq Ngurai 1 titik panas.

Kutai Timur 58 titik panas berada di Kecamatan Sangatta Utara 4 titik panas, Kecamatan Batu Ampar 3 titik panas, Kecamatan Bengalon 25 titik panas, Kecamatan Budang 1 titik panas, Kecamatan Karangan 1 titik panas, Kecamatan Kaubun 4 titik panas, Kecamatan Muara Ancalong 11 titik panas, Kecamatan Muara Wahau 2 titik panas, Kecamatan Rantau Pulung 2 titik panas dan Kecamatan Telen 5 titik panas.

Kemudian, Kutai Kartanegara 40 titik panas ditemukan di Kecamatan Kembang Janggut 5 titik panas, Kecamatan Anggana 1 titik panas, Kecamatan Konahan 1 titik panas, Kecamatan Kota Bangun 8 titik panas, Kecamatan Loajanan 1 titik panas, Kecamatan Marangkayu 2 titik panas, Kecamatan Muara Badak 3 titik panas, Kecamatan Muara Kaman 12 titik panas, Kecamatan Muarawis 2 titik, Kecamatan Sanga-Sanga 1 titik panas dan Kecamatan Tabang 3 titik panas.

Untuk itu diimbau semua masyarakat untuk mengaja lingkungan agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan serta tudak membuag putung rokok sembarang.  

"Semua pihak harus saling menjaga dan waspada agar tidak terjadi tambahan titik panas,"pintanya. (Prb/ty).