Budaya

Nelayan Desa Pela Inginkan Ekosistem Sekitar Terjaga

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   19 September 2021
  •   9:07am
  •   Budaya
  •   2362 kali dilihat

Samarinda - Mungkin sebagian orang banyak yang masih belum familiar dengan sebuah daerah bernama Desa Pela. Pela merupakan salah satu desa yang berada di pesisir Danau Semayang, Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dimana mayoritas masyarakatnya adalah bermata pencaharian sebagai nelayan.

Sebagai mata pencaharian utama, perekonomian masyarakat di Desa Pela sangat tergantung pada ekosistem Danau Semayang dan Sungai Pela yang menghubungkan Danau Semayang dengan Sungai Mahakam. Lokasi ini merupakan kawasan dengan sumberdaya alam yang memiliki keanekaragam hayati perikanan dengan nilai ekonomis tinggi.

Keberadaan Danau Semayang dengan potensi perikanan yang melimpah menyebabkan masyarakat yang berada di sekitarnya memanfaatkan danau tersebut sebagai sumber kehidupan.

Seorang nelayan bernama Madi, yang setiap hari bekerja mencari hasil tangkapan di Danau merupakan satu diantara masyarakat yang memanfaatkan kawasan perairan ini sebagai ladang mata pencaharian mereka. Besar harapannya, mewakili seluruh masyarakat Desa Pela agar Danau ini dapat terus terjaga ekosistemnya.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintahan Desa Pela yang telah menetapkan peraturan desa tentang larangan alat tangkap nelayan yang tidak ramah lingkungan. Saya sebagai nelayan Desa Pela memohon kepada Desa di luar Pela untuk menjaga lingkungan dalam upaya merawat pesona ekosistem,” ucap Madi seraya mengajak.

Madi menuturkan, banyak cara menangkap ikan yang ramah lingkungan. Seperti, menggunakan alat tangkap jaring rimpa, rengge (jaring insang), rawai dan hancau. Menangkap ikan secara ilegal fishing adalah cara yang berdampak buruk bagi perlindungan ekosistem Danau. Madi pun meminta seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat terus menjaga Danau Semayang.

Banyak habitat ikan di Danau yang biasanya ditangkap oleh para nelayan Desa Pela. Hasil tangkapan berupa ikan putihan (repang, kendia, patin, lais, baung) dan ikan hitam (gabus, toman, lele) merupakan komoditi perikanan andalan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Masyarakat Desa Pela juga melakukan diversifikasi usaha dengan melakukan beberapa jenis usaha oleh rumah tangga masyarakat nelayan, tujuannya menciptakan penguatan ekonomi keluarga dan peningkatan kesejahteraan hidup. (cht/pt)