Budaya

Melalui Rakor Revitalisasi Bahasa, Gubernur Harapkan Lestarikan Hidup Bahasa Daerah

  •   Rizky Kurniawan
  •   1 Maret 2023
  •   7:54pm
  •   Budaya
  •   697 kali dilihat

Samarinda - Dalam rangka meningkatkan daya hidup bahasa daerah Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Program Revitalisasi Bahasa Daerah Bersama Mitra Kerja di Provinsi Kalimantan Timur bertempat di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (1/3).

Kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah pusat melalui Kantor Bahasa Provinsi Kaltim untuk meningkatkan daya hidup bahasa daerah. Dalam hal ini 3 bahasa daerah, yaitu Kenyah, Melayu Kutai, dan Paser sebagai bahasa sasaran pada tahun 2022 dan 2023 ini.

Mewakili Gubernur Kaltim sekaligus membuka kegiatan, Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Diddy Rusdiansyah Anan Dani mengatakan atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim memberi apresiasi yang tinggi dengan dilaksanakannya program revitalisasi bahasa daerah ini.

"Pemakaian atau penuturan bahasa daerah sedikit banyaknya sudah ada yang berkurang karena dampak pengaruh kemajuan zaman, karena perkawinan antar etnis, maupun pengaruh bahasa daerah lainnya yang dominan digunakan di suatu daerah, dan berbagai sebab lainnya," ucap Diddy.

Oleh karenanya, Rakor revitalisasi ini sangat penting sebagai sarana untuk saling mempelajari, memberi masukan dan membuat program-program yang tepat untuk pengembangan suatu Bahasa Daerah.

"Semoga bahasa daerah di Kaltim tetap lestari dan berkembang dengan baik serta mendapat dukungan dan perhatian pemerintah daerah sekaligus menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim Halimi Hadibrata mengungkapkan Rapat Koordinasi Pakar Revitalisasi Bahasa Daerah merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang diluncurkan oleh Mendikbudristek.

"Semoga kegiatan ini nantinya dapat memberikan dampak yang besar terhadap bahasa-bahasa daerah lainnya untuk tetap melindungi, mengembangkan, dan melestarikan bahasa daerahnya agar tetap bertahan dan kuat dari waktu ke waktu," ucap Halimi.

Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri 100 peserta dari berbagai instansi yang menjadi mitra kerja Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, seperti Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (Rzk/ty)