Vaksinasi Siap, Strategi Hadapi Lonjakan Kasus Baru Tetap di Galakkan
SAMARINDA— Menteri Kesehatan RI, Budi Gandi melalui video conference mengsosialisasikan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Senin (11/01/2021) pukul 17.00 WITA dan terhubung secara langsung dengan Pemerintah Daerah hingga Kota/Kabupaten di Indonesia. Titik fokus pembahasan yakni mengenai pendistribusian vaksin, komunikasi vaksin, serta kesiapan rumah sakit dalam menghadapi pasca libur natal dan tahun baru.
Terkait pendistribusian 1,2 juta vaksin, Menteri Kesehatan RI menyatakan ada beberapa provinsi yang belum bisa menerima keseluruhan dari vaksin yang tersedia karena ruang penyimpanan yang penuh. Provinsi tersebut diantaranya Aceh, Jakarta, Jambi, Kalimantan Selatan, Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Budi Gandi meminta terhadap provinsi yang disebutkan segera melakukan pengecekkan, sehingga tidak menghambat proses pendistribusian karena setelah pengiriman vaksin sebanyak 1,2 juta dosis akan dilanjutkan pengiriman kembali sebanyak 17 juta dan berikutnya 25 juta dosis. Selain itu perlu dipastikan tempat penyimpanan vaksin yang dijaga yakni dengan suhu antara 2 - 8° C.
“Saya mohon sekali bantuan dari Bapak/Ibu Gubernur agar data tersebut segera dimasukkan sehingga bisa dipastikan bahwa logistik dari 70 triliun vaksin ini bisa sampai dengan baik karena kalau suhunya berlebihan dari 2-8° C maka vaksinnya akan rusak dan puluhan triliun barang kita akan gagal untuk dipakai” ungkapnya.
Selanjutnya terkait komunikasi vaksin, Menkes mengarahkan untuk lebih memastikan tata cara vaksin dilakukan dengan benar sesuai ketentuan. Terakhir pembahasan terkait strategi dalam menghadapi lonjakan kasus positif baru, yakni dengan mengubah kebijakan tempat tidur yang terdapat di rumah sakit agar juga dapat digunakan untuk melayani pasien yang terjangkit Covid-19.
“Disini kita membutuhkan ketegasan bahwa itu harus dilakukan secara temporer karena kalau tidak pasien ini akan ditolak dirumah sakit pulang kerumah justru akan menularkan dan semakin banyak yang tertular” tutupnya. (Diskominfo/resa/pt)