Sekda : Pentingnya Akademisi dan Praktisi Berikan Masukan dalam Penyusunan Renja
Balikpapan - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan Pentingnya Akademisi dan Praktisi Berikan Masukan dalam Penyusunan Renja.
Tentunya melalui forum renja ini dengan pengembangan SDM yang sudah dilakukan oleh BPSDM dapat semakin meningkatkan kualitas pelatihan dan pengembangan SDM aparatur di Provinsi Kaltim.
Selain itu, Sekda Sri mengingatkan pentingnya pengembangan kompetensi bagi ASN dan PPPK, sehingga ASN dan PPPK bisa menyusun prioritas pengembangan kompetensi diri.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Astara, Baikpapan pada tanggal 4 Maret 2024 diikuti oleh Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Kaltim dan Forum Renja juga diikuti oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten/Kota se Kaltim, Penjamin Mutu, Prof. Sarosa Hamongpranoto dan Abdus Samad.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, dalam laporannya menyampaikan keprihatinannya, karena dari PNS Kaltim sebanyak 9.958 orang yang sudah memenuhi kewajiban mengikuti pengembangan kompetensi lebih dari 20 jam pelajaran (JP) per tahun, baru sebanyak 1.451 orang atau baru sebesar 14,5 persen.
Sedangkan sisanya sebanyak 8.507 orang atau 85,43 persen baru mengikuti pengembangan kompetensi di bawah 20 JP dalam 1 tahun.
Pada Forum Renja Perangkat Daerah ini juga diisi oleh beberapa narasumber, baik secara daring, maupun luring.
Dengan mengahdirkan narsum Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara RI, Mohammad Taufiq. Materi yang disampaikan tentang "Arah Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara".
Narasumber kedua, disampaikan oleh Widyaiswara Ahli Utama, Sugeng Chairuddin. Topik yang diangkat tentang "Kalimantan Timur Corporate University".
Sedangkan pemateri ketiga, secara berturut-turut disampaikam ole para Kepala Bidang di lingkungan BPSDM Kaltim, yaitu Rina Kusharyanti, Apriyana, dan Zaitun.
Sementara Para Kepala Bidang, selain memaparkan tentang program kerja yang sudah dicapai pada Tahun 2023, program kerja Tahun 2024 yanga telah, sedang dan akan berjalan, serta Rencana Program Kerja Tahun 2025. (MJE/Prb/ty).