Satgas Oksigen Kaltim Gerak Cepat Antisipasi Kebutuhan
Satuan Tugas Pemenuhan Kebutuhan Oksigen di Provinsi Kaltim dengan dasar pembentukannya dengan Surat Keputusan Gubernur Kaltim nomor 447/K.310/2021 tadi pagi melaksanakan rapat koordinasi secara daring dan luring dipimpin langsung oleh ketua yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim,
“Rakor ini untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan oksigen untuk menunjang kebutuhan pelayanan rumah sakit akibat meningkatnya kasus covid-19 yang sangat tinggi di Kaltim," kata Muhammad Sa’bani selaku ketua Satgas, Jumat pagi (31/7).
Adapun diselenggarakan rakor tersebut tidak hanya menghitung berapa kebutuhan Oksigen secara riil saat ini di semua sarana Kesehatan di Provinsi Kaltim, tetapi juga mendengar laporan langsung kemampuan produksi oksigen dari beberapa produsen di Kaltim.
“Dalam rapat tadi juga kita meminta laporan terkini kemampuan produksi oksigen dari beberapa produsen di Kaltim dan laporan kebutuhan dari semua sarana Kesehatan yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan,” lanjutnya serius.
Terungkap pula beberapa masalah dan kendala di lapangan berdasarkan laporan para pihak yang mengikuti rapat ini,
“Ada beberapa permasalahan yang ditemukan di lapangan dan hasil rapat tadi mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi beberapa masalah dan kendala tersebut yang kemudian langsung di respon cepat oleh anggota Satgas untuk ditindaklanjuti," jelasnya
Lebih lanjut dijelaskan "Mengenai masih kurangnya tabung oksigen di Kalimantan Timur padahal kemampuan produksi masih memungkinkan, kemudian juga tingginya permintaan dari masyarakat langsung diluar kebutuhan rumah sakit dan beberapa kendala pabrik oksigen seperti masalah listrik, masalah transportasi seperti pasokan bahan baku dari luar pulau hingga pekerja yang terpapar covid-19,” ungkap Sa’bani.
Kemudian dari laporan Kepala Disperindagkop Prov Kaltim disampaikan bahwa hingga hari ini stok oksigen masih terjamin supply nya untuk semua rumah sakit yang ada di Kaltim,
“Sampai hari ini supply oksigen masih mencukupi untuk kebutuhan rumah sakit namun hanya bertahan 1-2 hari kedepan saja, mudahan produksi semakin baik dan tidak ada masalah sehingga stok selalu ada dan terjamin kebutuhan," menurut M. Yadi Robbyan Noor mantan Kabiro Humas Kaltim ini. (mf/ky)