Berita

PPKM ala Kaltim Dijelaskan Gubernur di TVRI Pusat

  •   Leliyana Andriyani
  •   4 Juli 2021
  •   10:29pm
  •   Berita
  •   542 kali dilihat

Jakarta - Lonjakan penularan Covid-19 gelombang kedua yang terus meningkat di Tanah Air termasuk di Provinsi

Kalimantan Timur menjadi faktor utama terbitnya Imbauan Gubernur tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro (PPKM) diperketat.

"Penyebab terjadinya lonjakan konfirmasi positif masih terus kami bahas, padahal di Kaltim sendiri masyarakatnya sudah disiplin dalam melaksanakan Protokol Kesehatan," jelas Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor saat Dialog Indonesia Bicara TVRI Nasional di Jakarta, Sabtu (3/7).

Isran pun tak menampik kegiatan mudik turut memberikan andil terhadap peningkatan kasus konfirmasi di Kalimantan Timur mengingat Kalimantan Timur merupakan daerah tujuan investasi dan berusaha.

"PPKM Mikro ketat dilaksanakan di Kota Balikpapan, tetapi setelah lebaran sepertinya sedikit longgar untuk pengaturan bekerja dari kantor. Dengan adanya Hasil rapat dengan Forkompimda di Kalimantan Timur sepakat untuk membatasi  pelaksanaan bekerja dari kantor", lanjut pria yang pernah menjadi Bupati Kutai Timur.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan bahwasanya tidak semua kabupaten kota di Kalimantan Timur melaksanakan PPKM Mikro diperketat,

"Hanya 6 daerah di Kalimantan Timur yakni  Berau, Kutai timur, Bontang, Kutai Kartanegara, Balikpapan dan  Samarinda. Untuk daerah lain agak longgar tetapi sedikit mewaspadai dan tetap melaksanakan dan tergantung kebijakan daerahnya masing-masing", kata Isran.

Hal ini berdasarkan peningkatan Kasus konfirmasi yang terjadi di setiap daerah,

"Khusus balikpapan, Samarinda dan Kutim tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 sudah diatas 80% baik ICU ataupun isolasi," katanya.

Antisipasi yang dilakukan adalah mendesign tempat-tempat yang bisa dijadikan untuk menampung pasien seperti hotel dan asrama haji. Sedangkan untuk tenaga kesehatan, diakui oleh orang nomor 1 ini bahwasanya Kalimantan Timur kekurangan tenaga kesehatan terlebih Dokter Spesialis Paru.

Untuk itu Gubernur berharap masyarakat Kalimantan Timur terus mengintensifkan disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas).