Berita

Pewara sebagai Garda Utama Pejuang Bahasa Indonesia Bermartabat

  •   Sefty Wulandari
  •   17 Oktober 2022
  •   12:39pm
  •   Berita
  •   5760 kali dilihat

Pewara sebagai Garda Utama Pejuang Bahasa Indonesia Bermartabat

Samarinda - Pewara atau yang memiliki nama lain yakni Pembawa Acara dan Pranatacara. Ketiga istilah ini bersinonim dan sama-sama memiliki arti sebagai pembawa acara dalam suatu upacara, pertemuan dan sebagainya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pewara rekat dengan pelestarian Bahasa Indonesia. Hal ini, dikarenakan peran Pewara dalam menggunakan Bahasa Indonesia ada pada setiap acara yang dibawakan.

Menyemarakkan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2022, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Penyegaran Berbahasa Indonesia Bagi Pewara di Kota Samarinda. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan penyegaran berbahasa Indonesia yang dilaksanakan selama sepekan, yakni dimulai sejak tanggal 17-21 Oktober 2022.

“Kecermatan dalam berbahasa bagi para pewara merupakan hal yang penting. Hal ini menjadikan komunikasi yang dilakukan oleh pewara lebih lancar dan menunjukkan kompetensi serta kewibawaan pewara,” ungkap Narasumber Penyegaran Berbahasa Indonesia, Pandu Pratama Putra.

Pandu yang juga merupakan Penyuluh Bahasa di Kantor Bahasa Provinsi Kaltim tersebut pun menjelaskan bahwa ada banyak hal-hal sederhana tentang kebahasaan disekitar kita yang masih kurang tepat padanan bahasanya.

“Pembawa acara perlu dengan baik dan bijak meningkatkan kompetensi berbahasa. Semakin baik kompetensi berbahasa pembawa acara, maka kualitas membawakan acara akan semakin baik pula dan tentunya kemampuan berbahasa pewara juga akan memberikan pengaruh untuk publik yang mendengarkan, ” tambahnya

Mengangkat tema Pewara sebagai Garda Utama Pejuang Bahasa Indonesia Bermartabat, seluruh pewara menyimak dengan cermat dan aktif berdiskusi dengan narasumber. Para peserta nampak antusias mendapatkan wawasan baru dalam upayanya mewujudkan permartabatan Bahasa Indonesia yang mencakup dan tertuju untuk seluruh masyarakat.

Tak hanya itu saja, pemaparan materi oleh narasumber diselingi dengan berbagai permainan bahasa yang menarik, sehingga mampu menarik perhatian dan konsentrasi peserta untuk bersama-sama belajar terkait kebahasaan. (sw/pt)