Peran Kominfo Terakit Pencegahan & Pengendalian COVID-19
SAMARINDA- Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika berkontribusi berperan melawan Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Prof. Dr. Widodo Muktiyo saat menjadi salah satu Narasumber dalam Webinar “Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19?”, yang dilaksanakan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI, baru-baru ini.
Widodo Muktiyo memaparkan dalam penanganan Covid-19 ini tidak hanya kontennya,tetapi chanel link nya. Chanel link supaya pesan-pesan yang disampaikan bisa sampai kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai prasarana dan sarana yang ada. Termasuk menyiapkan roadmap transformasi digital. Supaya, tidak hanya untuk layanan publik saja, tetapi juga bisa dipakai untuk berbagai kepentingan, seperti pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
“Hal ini tampak nyata, dimana akhir-akhir ini kita saksikan apa yang disampaikan dari Kementrian Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan bisa kita lihat dan nikmati informasinya dengan benar, informasi yang sehat. Sedangkan informasinya yang tidak benar akan tereliminir atau tersingkir,”paparnya.
Pemerintah dalam hal ini betul-betul menyiapkan struktur prasarana dan sarana. Komunikasi secara mendasar diharapkan menjadi darah kehidupan bangsa ini. Bisa untuk melindungi segenap tumpah darah, kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, bahkan ikut andil dalam menciptakan perdamaian dunia. Komunikasi menjadi darah kehidupan atau merupakan jalan Tol virtual yang dapat diakses oleh semua aspek masyarakat. Tentunya dengan mengedepankan kedewasaan masyarakat, kedewasaan etika, tanggung jawab.
Lebih lanjut, Widodo mengatakan bagaimana komunikasi di awal-awal pandemi kita jalin. Dengan Penerapan Protokol Kesehatan 3 (tiga) M yakni, Mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak mengalami dinamika. Awalnya belum tahu, namun kemudian, penyebaran berita hoaks banyak, akhirnya ada panic buying di masyarakat bingung, sampai pada tau namun belum dilaksanakan. Sehingga, dari waktu ke waktu terus dievaluasi. Sejak Gugus Tugas, KPCPEN melaksanakan tugasnya, maka keputusan yang diambil khususnya dalam bidang komunikasi publik berbasis pada data, riset, fakta. Sehingga, yang dilakukan betul-betul menjadi acuan publik yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Mari kita berprasangka baik terkait vaksin Covid -19 ini. Bahkan, sudah keluarnya label halal dan fatwa halal dari MUI, serta BPOM telah mengeluarkan bahwasanya tidak ada masalah dengan vaksin tersebut. Ini tantangannya bagi teman-teman di Diskominfo Provinsi, Kabupaten/Kota punya tanggung jawab bagaimana menyikapi pesan-pesan yang kita sampaikan itu, secara efektif dan benar. Akhirnya, menuntun masyarakat mau menjalankan pesan yang disampaikan dengan baik. Pandemi ini mencerminkan karakteristik bangsa kita,” ajak Widodo.
Ditengah pandemi Covid-19 semua bangsa mengalami kontraksi (gunjangan) luar biasa. Namun data yang dihimpun menunjukkan Indonesia meskipun kontraksinya minus tetapi angkanya masih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Berarti optimisme kolase yang kita jalankan on the ride track solusinya dengan vaksinasi. Sehingga, tahun 2021 menjadi tahun vaksinasi yang harus kita jalankan. Supaya secara ekonomis masyarakat bangkit dan menjadi situasi yang lebih baik. Tentunya keberhasilan vaksinasi menjadi tugas bersama kita, ucap Widodo.
Tujuan utama diseminasi penanganan Covid -19 Behavioral Change atau perubahan prilaku melalui komunikasi publik yang sistematis dan komperhensif untuk memutus mata rantai Covid -19. Seperti ; menggalakkan 3 M (mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan), vaksinasi dan menjalankan 3 T (tracking, testing, treatment). Jadi ini tiga kolaborasi yang harus kita sampaikan kepada publik dan tugas kita untuk penuh percaya diri menyampaikan masyarakat, imbuh Widodo.
Upaya Kominfo dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penanganan Covid-19 diantaranya, perkembangan aplikasi Peduli Lindungi, perkembangan website Covid-19.go.id, integrasi sistem data gugus tugas, chatbot whatsappcovid19.go.i\, penyediaan call center 112, 117, dan 119, monitoring dan penanganan hoaks, monitoring media digital/sosial, diseminasi informasi, penyediaan internet khusus, dukungan Telko untuk WFH, Digital Talent Scholarship (DTS),Siberkreasi Online dan Startup Digital. (Diskominfo/pt)