Berita

Kunjungan Kerja Prov. Sulteng ke Pemerintah Prov. Kaltim

  •   Hendra Saputra
  •   6 Oktober 2022
  •   9:18pm
  •   Berita
  •   335 kali dilihat

Samarinda - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan kunjungan kerja atau studi banding ke Provinsi Kalimantan Timur. Kunjungan tersebut dalam rangka tahun ini Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara diberi amanah sebagai tuan rumah penyelenggara peringatan Hari Nusantara Tingkat Nasional Tahun 2022.

Adapun kegiatan dimaksud dalam kunjungan tersebut membahas agenda audiensi dalam rangka sharing pengalaman Provinsi Kalimantan Timur sebagai tuan rumah penyelenggara Hari Nasional.

Pertemuan bertempat di Ruang Rapat Tuah Himba Lantai VI kantor Gubernur Kalimantan Timur dan dihadiri oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Prov. Kaltim, H.M. Syirajudin, Asisten II Sekretaris Daerah Sulteng Suharno, Kepala Diskominfo Prov. Kaltim Muhammad Faisal, Kepala Sub Bagian Umum Diskominfo Prov. Kaltim Agus Priyanto, Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Prov. Kaltim Irhan hukmaidy, Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sulteng Belli, dan pejabat Fungsional Ahli Madya Biro Adm Pembangunan Prov. Sulteng Nurbiyah.

Assisten II Sekretaris Daerah Sulteng, Suharno menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan dimana pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 13 Desember 2022 mendatang ditunjuk oleh kementrian Maritim menjadi tuan rumah Hari Nusantara yang sedianya dilaksanakan tahun 2021 Namun, berhubungan pandemi Covid 19 maka kegiatan tersebut digeser di tahun 2022.

“Maka berdasarkan hal tersebut kami bermaksud mau belajar dan ingin tahu segala hal terkait koordinasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Mulai dari sisi pendanaan hingga dari seluruh rangkaian kegiatan. Rencananya pelaksanaan akan dilaksanakan secara langsung,” ucap Suharno, Kamis (06/10/2022).

Sementara itu, Asissten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Prov. Kaltim, H.M. Syirajudin menyampaikan atas nama pemerintah Provinsi Kaltim mengapresiasi untuk hadir dan menjalin silaturahmi dan kunjungan kerja ini dalam rangka studi banding terkait Hari Nusantara.

“ Terimaksih atas silaturahimnya, mudah - mudahan apa yang bisa kita sharingkan nanti teknis saja. Jika nanti ada hal - hal yang perlu dikomunikasikan, untuk kelanjutannya dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kaltim. Sekali lagi terimakasih kepercayaannya kepada kaltim yang mungkin diluar dugaan ternyata ditahun 2020  acaranya dibatalkan. Tetapi, tidak menjadi permasalahan karena hanya hal umum dan ini menjadi tambahan kita dari apa yang disampaikan kepada kami.

Dalam kesempatan tersebut Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Prov. Kaltim, Irhan Hukmaidy sebagai penyelenggara Hari Nusantara acara tersebut dibatalkan. Rekomendasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim untuk hadir disini itu karena sesuai dengan tema era digitalisasi.

Irhan Hukmaidy menerangkan Untuk Provinsi Kalimantan Timur sudah pernah menjadi tuan rumah pada event serupa di tahun 2010 setelah Makasar (Provinsi Sulawesi Selatan). Pada pelaksanaan tersebut Kota Balikpapan dijadikan tuan rumah.

“Pertama kali penyelenggara yang melaksanakan Hari Nusantara di Kota Balikapapan tepatnya ditepi pantai. Sehingga, sejak itu menjadi pencetus untuk seluruh Provinsi melakukannya di tepi pantai. Ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden kala itu, Boediono yang mengatakan diagendakan karena ini Hari Nusantara kita adakan ditepi pantai, “ bebernya.

Kepala Diskominfo Prov. Kaltim, Muhammad Faisal menambahkan sesuai dengan tema nusantara karena, daerah maritim intinya menyambung nyambung pulau.

“Saya rasa tepat Sulteng menjadi tuan rumah. Namun, dengan persiapannya waktu yang pendek sekali ini dengan menyiapkan jalur-jalur  koordinasi. Apalagi yang datang Bapak Presiden (Joko Widodo). Pastikan koordinasinya harus intens dan siap - siap juga dana taktis karena itu hal - hal yang tidak terduga.

Dalam kesempatan tersebut Faisal tidak lupa untuk selalu mengingatkan bahwa suasana pandemi masih belum berakhir. Selama ini sudah terbiasa dengan live streaming. Untuk itu, dengan permintan Live Streaming yang speknya berat harus menyesuaikan perawatan kemudian menyesuaikan jaringan dan harus membekup jaringan jadi bisa libatkan Kominfo di Sulteng untuk aktif.

“Serta dalam penanganan media yang tidak melibatkan banyak media. Padahal kita tidak mau menutup media lokal jadi Kominfo harus berhubungan dan berkoordinasi dengan baik dengan Biro Adpim. Supaya kawan - kawan di daerah ini bisa terakomodir juga baik foto hingga pemberitaan dan lain sebagainya,” tutupnya.(hend/pt)