Berita

KPK Terus Dorong Mata Pelajaran Anti Korupsi Mulai PAUD Hingga Perguruan Tinggi

  •   Teguh Prasetyo
  •   4 Juli 2022
  •   4:34pm
  •   Berita
  •   476 kali dilihat

Samarinda - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) terus berupaya mensosialisasikan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wawan Wardiana saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional bertema "Media dan Wartawan Berintegritas Melawan Korupsi", bertempat di Hotel Aston Samarinda, belum lama ini. 

Wawan Wardiana selaku Kepala Deputi Pendidikan dan Peran Masyarakat hadir mewakili Ketua KPK, Firli Bahuri saat pelantikan JMSI Kaltim. 

"Nilai - nilai anti korupsi terus kami sosialisasikan di Deputi kami melalui berbagai program dan kegiatan, misalkan jika kita ke sekolah mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi, mata pelajaran atau mata kuliah khusus Anti Korupsi, kita minta untuk dipelajari," ujarnya. 

Inisiatif JMSI untuk terlibat kampanye antikorupsi tersebut sejalan dengan UU 19/2019 tentang Perubahan Kedua atas UU 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, sambungnya.

"Jika di PAUD, SD dan SMP perlu Peraturan Bupati atau Walikota, sementara jika SMA perlu Pergub. Kita selalu dorong untuk membuatnya bahkan pada Perguruan Tinggi sudah melakukan MoU dengan Kementrian," paparnya. 

Semua Perguruan Tinggi sudah ada mata kuliah khusus Anti Korupsi yang berbentuk mata kuliah dasar umum.

Wawan juga menyampaikan sejumlah program Kedeputian yang dipimpinnya, seperti Desa Antikorupsi, Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat/Komunitas, Kelas Pemuda/LSM Antikorupsi, Keluarga Berintegritas (KERTAS). 

Seminar "Media dan Wartawan Berintegritas Melawan Korupsi" merupakan rangkaian kegiatan Pengukuhan Pengurus Daerah JMSI Kaltim oleh Ketua Umum JMSI Teguh Santosa.

Adapun Pembicara dalam Seminar Nasional tersebut adalah Walikota Samarinda yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo), Andi Harun dan Ketua Jurnalis Anti Hoax Kaltim, Charles Siahaan. (tp/pt)