Berita

Hati-hati HOAX Seputar Covid-19 Dan Vaksinasi

  •   Leliyana Andriyani
  •   21 Juli 2021
  •   12:41pm
  •   Berita
  •   430 kali dilihat

Dari laporan juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Siaran Pers mulai 23 Januari 2020 hingga 11 Juli 2021 ini terdapat 3.774 konten di media sosial yang merupakan kategori hoax seputar covid-19,

“Facebook menduduki urutan pertama dengan sebaran hoax sebanyak 3.153 konten, dilanjutkan menempati urutan kedua adalah Twitter terdapat 546 konten hoax seputar Covid-19 kemudian  Youtube terdapat 49 konten hoax dan 26 konten di Instagram,” kata Muhammad Faisal mengutip siaran pers tersebut.

Dari jumlah konten hoax tersebut Kemenkominfo telah pula menurunkan 3.340 konten hoaks yang ada, terdapat 434 konten sedang dalam proses ditindaklanjuti,

“Nah yang cukup menarik adalah tercatat sudah ada 113 konten terkait isu hoax Covid-19 yang dibawa masuk ke ranah hukum," lanjut mantan Kabag Humas Pemkot Samarinda ini.

Kemudian dilanjutkannya bahwa jika masyarakat ingin mengetahui lebih terperinci mengenai Covid-19 ini disarankan untuk bisa mencari tahunya melalui laman resmi www.covid19.go.id

“Sedangkan hal seputar vaksinasi Covid-19 sangat komplit bisa membuka di laman https://linktr.ee/covid19.go.id  dan untuk kejadian ikutan paska imuniasi atau reaksi setelah di vaksinasi Covid-19 bisa dibuka di https://kipi.covid19.go.id/," Faisal menjelaskan serius.

Memang dari hasil survey Kemenkominfo pula diketahui masyarakat Indonesia sangat percaya dengan media sosial padahal kita mengetahui media hoax yang paling banyak beredar adalah di media sosial,

“Sehingga saya sarankan jangan langsung percaya dengan hal-hal yang kita tidak pahami terutama soal Covid-19  dan vaksinasi Covid-19 yang disebarluaskan melalui media sosial termasuk aplikasi pesan seperti whatsapp atau telegram dan sebagainya, biasakan untuk selalu cek dan ricek melalui laman resmi diatas,"ungkapnya menjelaskan.

Jadi marilah kita bijaksana dalam bermedia sosial, saringlah dahulu sebelum diyakini dan sharing.