Artikel

Hampers Sebagai Hadiah Personal Dengan Cita Rasa Lokal

  •   Leliyana Andriyani
  •   11 Mei 2021
  •   12:55pm
  •   Artikel
  •   925 kali dilihat

SAMARINDA - Kini Hampers merupakan kebutuhan yang menjadi pilihan saat pandemi Covid-19.  Mengharuskan setiap orang tidak bisa bertegur sapa satu dengan yang lain. Berbagai pilihan hampers pun kini tersedia mengikuti permintaan konsumen yang juga bervariatif.

Izzatul Husna seorang pelaku usaha yang memulai usaha hampers di tahun 2020 menjelaskan bahwa asal mula memulai usaha hampers karena kebutuhan dan keinginan orang-orang yang ingin mengirimkan hadiah secara lebih personal.

"Orang-orang cenderung suka saling bertukar hadiah dengan konsep yang “beda” dan range harga yang bervariatif," jelas Oya sapaan akrabnya.

Dijelaskan Oya bahwa hampers sendiri berbeda dengan parcel, hampers cenderung lebih sederhana dalam rangkaiannya dan juga lebih personal atau pribadi.

Hal ini bermula dari hobi kecil yang suka membuat craft dengan mengusung konsep tradisional. Pasalnya untuk cangkupan kota Samarinda sendiri bentuk hampers masih monoton sehingga, ini menjadi peluang dan kesempatan untuk mencari serta menjual konsep hampers yg belum ada di Samarinda.

"Aku pribadi suka yg terkonsep dan beda dari yg lain, jadi kalau sudah banyak orang yg sama dengan konsepku, aku bakal ganti. Itu yg aku “jual” ke konsumen, karena ada rasa puas tersendiri kalau konsumen tu liat hampers yg beda dan unik dibanding yg lain,"tukas Oya saat diwawancarai via telepon selular, (10/5).

 Pemilik "Dapoer Salman" ini menuturkan bahwa setiap tahunnya Dapoer Salman identik dengan yang tradisional, seperti besek rotan dan bunga-bunga pada tahun 2020. Namun untuk tahun 2021 konsepnya lebih clean minimalist.

 Ibu satu anak ini mempunyai prinsip untuk mengangkat produk lokal dan selalu mensupport produk asli Kalimantan Timur.

 "Kiatnya jalankan usaha itu konsisten, percaya diri dan jujur pada diri sendiri, karena yang terberat dari usaha itu adalah melawan diri sendiri pada saat memulai," tegas wanita pecinta warna ungu ini.

 Ditambahkannya bahwa pantang menyerah dan mengetahui kemampuan diri, terus upgrade ilmu serta mengamati lingkungan adalah kunci. Ditambah dengan terus berinovasi dan upgrade pengetahuan karena dunia usaha adalah dunia yang cepet sekali berubah.

 Kedepan bagi semua pelaku usaha agar jangan cepat puas karena usaha itu tidak dibangun hanya dalam waktu yg sebentar. Jangan lihat hasil akhir tapi harus lihat bagaimana prosesnya.

 Harapan semoga usaha karya anak lokal Kaltim khususnya Samarinda semakin maju, semakin banyak lapangan kerja dibuka yg dibuat oleh anak anak muda Samarinda. (DISKOMINFO/LA)