Teknologi

Kominfo Targetkan Jangkau 50 Juta Warga Indonesia di 2024 Dalam GNLD

  •   pipito
  •   22 Januari 2022
  •   2:27pm
  •   Teknologi
  •   974 kali dilihat

Samarinda- Perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Masyarakat diminta untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada. Maka dari itu, Kemkominfo terus berupaya untuk meningkatkan literasi digital melalui program-program yang diselenggarakan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan bisa menjangkau 50 juta warga Indonesia pada 2024 dalam program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).

Hal ini disampaikan Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang melalui webinar Siaran Pendidikan Social Engineering Pro 1 RRI Ende baru-baru ini.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penguasaan teknologi digital. Serta program-program yang dirancang atau yang disediakan oleh Kementerian Kominfo memang dimaksudkan agar masyarakat punya kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang benar bagaimana menggunakan teknologi yang serba canggih di era digital ini,urainya.

 “Dengan memahami pengetahuan dasar tentang literasi digital juga menggunakan kesempatan melalui media digital yang tersedia di berbagai platform untuk mengembangkan semua potensi diri maupun potensi lingkungan di sekitar,” ucapnya.

Phillip menganggap penguasaan literasi digital nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat untuk mampu mengembangkan potensi dan kreativitas diri. Melalui pemanfaatan platform yang tersedia, diharapkan juga masyarakat utamanya generasi muda mampu mengembangkan inovasi-inovasinya.

Dijelaskan pemanfaatan sektor digital mampu memunculkan startup baru yang akan membantu perkembangan perekonomian Indonesia di sektor digital. Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan sosial-ekonomi Indonesia.

“Di Kementerian Kominfo juga tersedia program yang mendorong bertumbuhnya startup, itu juga kesempatan bagaimana generasi muda memanfaatkan teknologi baru di era digital ini untuk kepentingan sosial-ekonomi yang lebih luas,”imbuhnya membeberkan.

Diketahui juga, perkembangan ekonomi di sektor digital dapat disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab. Data oleh Kominfo dan Satgas Waspada Investasi (SWI) per 12 November 2021 mencatat pemblokiran 3.631 pinjaman online ilegal sejak tahun 2018. Maka dari itu, masyarakat perlu waspada melalui peningkatan literasi digital. (pt)