Teknologi

Jadikan Guru Kelas Dunia, Ratusan Pendidik Dalami Ilmu Google Master Training

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   29 Juni 2021
  •   11:57am
  •   Teknologi
  •   564 kali dilihat

SAMARINDA- Ratusan guru yang ada di Provinsi Kaltim maupun di luar Kaltim, mendalami ilmu dalam kegiatan Google Master Trainer yang merupakan program pelatihan mempersiapkan Pendidik Terpilih yang diseleksi berdasarkan kriteria Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Prov Kaltim dan berlangsung selama dua hari 29-30 Juni 2021.

Google Master Samarinda, Muhammad Yahya menjelaskan pelatihan ini dipersiapkan untuk menghadapi tahun ajaran baru yang sebentar lagi dilaksanakan. Meskipun ada sinyal untuk Pertemuan Tatap Muka (PTM), namun dengan keterbatasan nantinya harus membuat pola berbeda. Sehingga, Google Master Training program melatih guru dan tenaga kependidikan untuk menggunakan perangkat Google Workspace for Education.

“Kementerian harus bisa membuat fasilitas kepada guru seperti pedoman pembelajaran. Salah satunya bisa bekerjasama dengan Google. Terkait dengan itu Kemdikbud bekerjasama dengan Google merekrut guru-guru menjadi trainer untuk bisa menjadi membagikan ilmu-ilmu yang didapat bagi pendidik lain di Kab/Kota yang ada di Kaltim,” jelas Yahya pada pembukaan Pelatihan Google Master Trainer di Ruang Warung Informasi Etam Kaltim (WIEK), Selasa (29/6/2021).

Di tempat yang sama Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal mengapresiasi adanya kegiatan ini. Menurutnya, di era pandemi menjadikan semua orang harus melek digital. Terlebih guru yang memiliki peran penting dalam pendidikan, dengan keterbatasan pembelajaran tatap muka namun bisa diganti dengan kelas online atau virtual.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Apa yang bisa kami bantu kami bantu dengan segala keterbatasan kami. Saya terenyuh dengan visi menjadikan guru sebagai kelas dunia. Ini hikmah pandemi sebagai celah yang bisa dimanfaatkan,” ucapnya.

Menurut Faisal, pandemi bukan dijadikan alasan untuk berhenti melakukan berbagai hal. Justru dengan memanfaatkan digitalisasi, semua pekerjaan bisa lebih terasa ringan dan cepat. Tetapi perlunya pendampingan agar guru dan siswanya dapat bersama melakukan pembelajaran yang efektif dan efisien.

“Bukan alasan dimasa pandemi kita pasrah dan diam, tidak kreatif dan produktif. Mari kita jadikan pandemi sebuah tantangan. Manfaatkan kegiatan seperti trainer of trainer, jadi bapak ibu punya kewajiban menularkan pelajaran ini ke rekan-rekan lainnya,” imbuh Faisal (cht/pt).