Statistik

Penurunan Indeks Pengeluran Transportasi dan Makanan Penyebab Deflasi

  •   prabawati
  •   9 September 2022
  •   1:03pm
  •   Statistik
  •   925 kali dilihat

Samarinda - Indeks pengeluaran kelompok  transportasi dan makanan mengalami penurunan harga, sehingga memicu terjadinya deflasi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,26 persen.

Dimana kelompok transportasi menunjukan penurunan sebesar -1,49 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,90 persen.

Sementara 7 kelompok pengeluaran menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana menunjukkan peningkatan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,75 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,72 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,66 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,08 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,07 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen.

"Kelompok kesehatan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Agustus 2022 cenderung stabil,"tuturnya dalam keterangan resminya belum lama ini.

Deflasi berasal dari dua kota untuk Kota Samarinda sebesar 0,20 persen dan Kota Balikpapan juga terjadi deflasi sebesar 0,33 persen.

Pada Bulan Agustus 2022 dari 90 kota pantauan IHK nasional, 11 kota mengalami inflasi dan 79 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen, dan Inflasi terendah sebesar 0,12 persen terjadi di Bekasi.

Untuk kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dan deflasi terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Depok dan Kediri.

Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan 2 Kota Samarinda dan Balikpapan) pada Agustus 2022 terjadi deflasi sebesar 0,26 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 3,87 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 4,95 persen. (Prb/ty).