Statistik

IPM Kaltim 2020 Turun 0,37 Poin

  •   prabawati
  •   18 Januari 2021
  •   11:23am
  •   Statistik
  •   984 kali dilihat


Samarinda--Kinerja pembangunan manusia di Kalimantan Timur pada tahun ini mengalami penurunan, yang ditandai dengan adanya perubahan besaran nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Selama periode 2010-2019, angka IPM Kalimantan Timur secara konsisten mengalami peningkatan, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan.

"Angka IPM tahun 2020 turun 0,37 poin menjadi 76,24 dari yang sebelumnya sebesar 76,61 di tahun 2019," Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Neraca dan Analistik Statistik Yusniar Juliana Nababan, belum lama ini di Samarinda.

Yusniar menjelaskan, kemajuan pembangunan manusia Kalimantan Timur pada tahun 2020 mengalami kendala. Ditandai oleh penurunan angka IPM sebesar 0,48 persen, setelah sebelumnya tumbuh positif sebesar 1,03 persen pada tahun 2019.

Pada tahun 2020, status pembangunan manusia di Kalimantan Timur berada pada level atau kategori “Tinggi”. Status tersebut masih sama dengan status pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan negatif terjadi pada komponen Pengeluaran per Kapita Disesuaikan, sedangkan komponen lainnya yaitu Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) masih tumbuh positif. Adapun nilai capaian UHH, HLS, RLS dan Pengeluaran per kapita
masing-masing sebesar 74,33 tahun, 13,72 tahun, 9,77 tahun, dan 11,73 juta rupiah per tahun.

Diakuinya, penurunan angka IPM juga terjadi di seluruh kabupaten/kota. Hal ini disebabkan oleh menurunnya dimensi standar hidup layak yang diwakili oleh angka pengeluaran per kapita di seluruh kabupaten/kota pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019. Meskipun terdapat peningkatan untuk dimensi umur panjang dan hidup yang sehat (UHH) serta dimensi pengetahuan (HLS dan RLS), namun setelah diagregasikan angka IPM di seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur pada tahun 2020 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Penurunan angka IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada tingkat kabupaten/kota. Pada tahun 2020, angka IPM seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur terkoreksi turun. Kabupaten/kota yang mengalami kecepatan penurunan terbesar adalah Kabupaten Mahakam Ulu, sebesar 0,73 persen atau turun 0,49 poin, dari 67,58 di tahun 2019 menjadi 67,09 di tahun 2020.

Dilihat dari besaran penurunan poin angka IPM, maka selain Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Timur juga mengalami penurunan angka IPM yang signifikan yaitu sebesar 0,49 poin, dari 73,49 di tahun 2019 menjadi 73,00 di tahun 2020.

Dibandingkan dengan empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan, capaian pembangunan manusia Kalimantan Timur masih merupakan yang tertinggi meskipun pada tahun 2020 ini harus mengalami penurunan.

Dengan demikian status dan peringkat IPM Kalimantan Timur masih sama seperti pada tahun sebelumnya, yaitu berstatus “tinggi” dan berada pada posisi ketiga di Nasional, setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. (Praba/ty)