Statistik

Inflasi Gabungan Kaltim Juli 2023 Lebih Tinggi Dari Nasional

  •   prabawati
  •   1 Agustus 2023
  •   4:30pm
  •   Statistik
  •   509 kali dilihat

Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan 2 Kota Samarinda dan Balikpapan) pada Juli 2023 tercatat inflasi sebesar 0,43 persen.

"Inflasi Kaltim mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen, angka ini diatas inflasi nasional," sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana dalam Press Release, di Ruangan Vicon, Selasa (1/8).

Dirinci dari masing-masing kota dimana Samarinda mengalami inflasi sebesar 0,34 persen dan Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,53 persen.

Yusniar mengatakan Secara umum inflasi gabungan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya harga tranportasi sebesar 1,25 persen.

Kemudian disusul kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,83 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen, kelompok penyediaan makanan
dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen; serta kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing sebesar 0,11 persen.

Sebaliknya, kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu
kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga
sebesar -0,05 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar -0,44 persen.

Sementara itu, kelompok pendidikan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan cenderung stabil pada Juli 2023.

Perbandingan tingkat inflasi di Pulau Kalimantan Juli 2023, Kota Balikpapan peringkat pertama dengan inflasi sebesar 0,53 persen, diurutan kedua Tarakan 0,36 persen dan ketiga Samarinda 0,34 persen.

Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,43 persen, dan inflasi terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Bulukumba.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,50 persen dan deflasi
terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Palangka Raya dan Banjarmasin. (Prb/ty)